Pemkab Kudus Gandeng IDI Canangkan Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting

  • 26 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Kudus melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kudus, dengan meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (GOTAAS), di pendapa kabupaten setempat, Kamis (25/8/2022).

Bupati Kudus Hartopo menyampaikan, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Kudus. Terkait program GOTAAS , bupati minta harus ada komitmen untuk gerakan tersebut dan pihaknya akan terus memantau perkembangannya setiap bulannya.

“Tentunya harus ditindaklanjuti dengan baik, dan saya harus tahu perkembangannya. Makanya, saya minta ada laporan per minggu dan per bulan menghadap, supaya ini tidak menjadi seremonial saja,” ungkapnya.

Terkait jumlah angka stunting di Kudus, Hartopo mengungkapkan, kasusnya terus menurun dan jauh di bawah nasional. Di Kudus tercatat sebanyak 2.463 kasus atau 4,2 persen, sedangkan persentase stunting nasional masih di atas 30 persen. Dari angka tersebut, untuk total anak stunting usia enam bulan sampai dua tahun, ada 746 kasus, dan yang terverifikasi dalam pemantauan IDI Cabang Kudus ada 114 kasus.

“114 ini yang terpantau oleh IDI, yang lainnya (dipantau) dari Puskesmas dan CSR, dan saya ingatkan banyak orang pinggiran yang tidak tersentuh, baik imunisasi dan verifikasi stunting, harapan kami bisa tersentuh,” pesan bupati.

Disampaikan, masih banyaknya orang tua yang belum mendapat edukasi akan pentingnya imunisasi dan pencegahan stunting, dirinya mendorong IDI Cabang Kudus agar memiliki tim yang siap terjun ke masyarakat, terutama di desa-desa yang sulit terjangkau.

“Tim harus turun memberikan sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat yang kurang terjangkau,” katanya.

Ketua IDI Cabang Kudus dr Ahmad Syaifuddin menyebut, GOTAAS merupakan kolaborasi IDI dalam kontribusi mendukung program pemerintah. Pasalnya, IDI memang terbentuk bukan hanya sebagai wadah profesi dokter, namun sebagai organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Maka, dalam peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia dilaksanakan pencanangan dan seminar sebagai edukasi pencegahan dan penanganan stunting.

“Bersama-sama ingin kolaborasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kudus. Semoga berkontribusi atau sumbangsih dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting, untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, juga diserahkan bantuan secara simbolis berupa susu formula dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita stunting.

Warga Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Khoirul Umam (24), menyampaikan rasa syukurnya dan terima kasih kepada pemkab dan IDI Cabang Kudus, yang telah memberikan susu formula dan PMT. Ia yang terlihat menggendong putra pertama yang berusia dua tahun, yang dinyatakan masuk kategori stunting, setelah diperiksa di Puskesmas.

Penulis: Kontributor Kab Kudus
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait