Pemkab Klaten Dukung Geoheritage Bayat Jadi Geopark Nasional

  • 02 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

KLATEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten memberikan perhatian khusus terhadap kawasan geoheritage Bayat. Selain memiliki potensi wisata, kawasan tersebut juga merupakan bentang alam Kabupaten Klaten yang harus dijaga kelestariannya.

Untuk itu, Pemkab Klaten menggelar forum group discussion (FGD) geoheritage Bayat, Selasa (1/11/2022). Kegiatan yang berlangsung di Pendapa Ageng Kabupaten Klaten tersebut membahas rencana tindak lanjut pemanfaatan kawasan geoheritage Bayat.

“Sebagai pemangku kebijakan, kami memiliki tanggung jawab terhadap kelestarian dan keberlangsungan dari kawasan geoheritage Bayat. Jangan sampai anak cucu kita hanya mengenal geoheritage Bayat dari buku. Karena itu, saya mengajak semua stakeholder, akademisi, pemilik lahan, untuk ikut serta mendukung pengembangan dan pelestarian geoheritage Bayat,” papar Bupati Klaten, Sri Mulyani.

Dia menuturkan, Bayat merupakan salah satu kecamatan di Klaten yang memiliki potensi luar biasa. Di antaranya, geoheritage dengan ditemukannya batuan tertua di Pulau Jawa berumur 98 juta tahun. Sedikitnya terdapat 12 titik geoherritage yang tersebar di Bayat, dan satu titik di Wedi.

Dengan dimilikinya keragaman dan keunikan geologi tersebut, menurut Sri Mulyani, menjadi dasar penetapan kawasan geologi heritage Bayat sebagai salah satu geopark nasional.

“Keberadaan kawasan ini sebagai geopark nasional, tentu akan bermanfaat bagi dunia pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, adanya geopark ini juga akan menunjang kawasan pariwisata di Bayat dan sekitarnya. Saya berharap agar titik heritage ini dapat dilindungi dan dijaga, sehingga dapat diwariskan ke generasi selanjutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo mengatakan, pihak legislatif mendukung penuh penetapan geoheritage Bayat sebagai geopark. Menurutnya, geoheritage Bayat merupakan warisan yang harus dijaga bersama, karena selain sebagai situs geologi, kawasan ini juga berpotensi menjadi pusat perekonomian baru di Klaten.

“Kawasan ini merupakan sebuah warisan yang harus kita jaga bersama, dan jangan sampai punah jangan sampai itu terjadi pada wawasan geologi yang ada di Bayat. Selian itu, dengan kawasan ini, kita bisa membuat kawasan wisata terpadu, sehingga dapat menjadi pusat perekonomian baru,” katanya.

Penulis: nin-ang/Kominfo-klt
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait