Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
PEMKAB KLATEN BERI PELATIHAN USAHA UNTUK 1000 WARGA MISKIN
- 01 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

KLATEN — Fokus percepatan entaskan kemiskinan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten berikan program pelatihan kewirausahaan untuk 1.110 warga miskin yang berada di 101 desa yang masuk kategori zona merah. Tahun 2018 ini pemkab Klaten menganggarkan program pengentasan kemiskinan sebesar Rp. 5,5 miliar yang bersumber dari dana APBD.
Dalam sosialsisasi yang di hadiri 101 kepala desa dan 26 camat, Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan bahwa program pelatihan ini nantinya diserahkan ke masing – masing kepala desa dengan mempertimbangkan jenis kebutuhan dan keinginan warga. Mengenai program apa yang akan diberikan, selain pelatihan melaui program ini warga juga akan mendapatkan bantuan modal serta pembelian alat.
“Setiap desa yang masuk zona merah diberikan bantuan pelatihan antara 50 sampai 75 juta, gunakan bantuan ini dengan baik tanpa ada potongan,” tutur Sri Mulyani, Rabu (28/01).
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, menjelaskan kepala desa bekerja sama dengan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) untuk menentukan peserta pelatihan. Soal jumlah warga yang diberi pelatihan, Pemkab sudah menentukan kuota peserta di setiap desa.
“Data warga miskin by name by address kan sudah ada. Jika ada warga miskin belum terdaftar tetap bisa mendapat pelatihan. Itu tergantung TKSK dan kades yang mengecek peserta, jangan pilih kasih,” kata Bambang Sigit.
Lebih lanjut Bambang Sigit menjelaskan gar bantuan itu tak berhenti hanya pada pelatihan, Bambang menuturkan pendampingan tetap dilakukan seperti dari pendamping lokal desa atau petugas Dinas Sosial Pemberdayaan Peremuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB).
Pelatihan ini merupakan salah satu cara pengentasan kemiskinan lantaran selama ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Klaten.
“Ini baru pertama dilakukan. Tentu nanti dilakukan secara rutin kami anggarkan setiap tahun,” tutur Bambang Sigit.
Bambang Sigit berharap warga yang mendapatkan pelatihan dapat menghasilkan suatu produk untuk dijual sehingga akan dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka.