Pemkab dan Kemenag Teken Kerja Sama Turunkan Tengkes

  • 15 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

JEPARA – Untuk menekan angka stunting atau tengkes, Pemerintah Kabupaten Jepara akan melakukan pendampingan kepada keluarga berisiko tengkes.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara Inah Nuroniah pada penandatanganan MoU dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jepara, terkait penyelenggaraan program penyuluhan dan pemberdayaan guna percepatan penurunan stunting atau tengkes, di Gedung Shima, Senin (14/3/2022).

“Mulai dari pendampingan bagi calon pengantin, ibu hamil, dan bayi baru lahir hingga usia dua tahun,” kata Inah.

Pendampingan tersebut, lanjutnya, akan dilakukan oleh 913 tim pendamping keluarga beranggotakan 2.739 orang. Terdiri dari, bidan atau kader kesehatan di desa, kader penggerak PKK, hingga kader KB. Sedangkan di tingkat kabupaten, ada organisasi yang telah disiapkan untuk menyertai percepatan penurunan tengkes.

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah Widwiono, sangat mendukung adanya tim pendampingan kepada keluarga berisiko tengkes.

“Biaya pendampingannya sudah kami siapkan dari BKKBN. Mulai dari biaya pendampingan calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui. Jadi kami sudah siapkan semua. Walaupun jumlahnya tidak banyak, tapi ada,” terangnya.

Bupati Jepara yang diwakili Asisten I Sekda Dwi Riyanto menyampaikan, untuk menurunkan angka tengkes di Jepara, sangat dibutuhkan komitmen dan dukungan semua pihak. Baik dari lintas sektor maupun antarlembaga, antarinstansi vertikal, dan masyarakat.

“Perlu kerja keras menjalankan seluruh program promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam menurunkan angka stunting di Jepara,” ujar Dwi.

Dwi meminta, agar intervensi pencegahan tengkes tak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan. Namun, dilaksanakan pula oleh sektor yang lain, karena tingkat keberhasilan penurunan angka kasusnya juga sangat dipengaruhi oleh sektor nonkesehatan. Termasuk membangkitkan pemahaman serta kepedulian masyarakat, untuk mengoptimalkan perannya dalam upaya penanggulangan tengkes.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkomitmen dalam mendorong percepatan penanganan masalah stunting,” tuturnya.

Penulis: AP, Diskominfo Jepara
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait