Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Pembukaan Objek Wisata Direncanakan Bertahap Mulai Akhir Juli
- 11 Jun
- yandip prov jateng
- No Comments

UNGARAN – Pembukaan objek wisata di Kabupaten Semarang di masa pandemi Covid-19 masih menunggu kajian dari berbagai aspek.
Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang Gunawan Wibisono usai memimpin rapat koordinasi penerapan protokol kesehatan di sektor pariwisata di ruang rapat Setda Kabupaten Semarang, Rabu (10/6/2020). Disampaikan, Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang sudah mengajukan rancangan protokol pencegahan penularan virus Corona pada delapan ruang lingkup destinasi dan industri pariwisata. Namun masih diperlukan perbaikan mempertimbangkan masukan terutama dari aspek kesehatan.
“Delapan ruang lingkup destinasi dan industri pariwisata yang diajukan Disparta memiliki karakteristik berbeda. Karenanya perlu pengaturan yang lebih terinci. Jika disetujui bupati selaku ketua gugus tugas penanganan Covid-19, diperkirakan akhir Juli akan ada pembukaan secara bertahap,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Dewi Pramuningsih menyampaikan, rancangan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang akan diterapkan di delapan jenis usaha pariwisata. Yakni di daerah tujuan wisata (DTW) dan Desa Wisata, Karaoke, jasa akomodasi (hotel), Restoran dan Rumah Makan. Selain itu juga biro perjalanan wisata, salon, spa serta ruang konser dan gedung pertunjukan.
“Seluruh kegiatan usaha pariwisata itu sudah mandek penuh sejak pertengahan Maret lalu, seiring dengan masifnya penyebaran virus Corona. Kami memperhatikan aspirasi dari para pelaku usaha pariwisata untuk membuka usahanya seiring rencana penerapan new normal oleh pemerintah,” ujarnya.
Namun, pihaknya tidak akan tergesa-gesa membuka objek wisata. Sudah ada sepuluh pengelola objek wisata yang mengajukan izin untuk membuka usahanya, namun Disparta belum memberikan rekomendasi.
Ditambahkan, dalam rancangan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di usaha pariwisata, diatur tentang pembatasan kapasitas pengunjung, waktu operasional, maupun petugas pendamping khusus yang akan mengawasi pelaksanaan protokol. Dewi menyebut dua objek wisata yakni Bukit Cinta Banyubiru dan Candi Gedongsongo menjadi prioritas untuk dibuka pada tahap pertama.
Sekretaris Dinas Koperasi UKM Perindag (Diskkumperindag) Rini Sulistyowati menambahkan, dampak penutupan industri pariwisata juga dirasakan para pengrajin dan pelaku UKM binaannya.
“Penurunan usaha kerajinan mencapai angka 90 persen. Sedangkan pelaku UKM terdampak sekitar 50 persen,” terangnya.
Karenanya, para pengrajin dan pelaku UKM menginginkan industri pariwisata segera dibuka, agar usaha mereka dapat menggeliat lagi.
Penulis : */junaedi
Editor : Di, Diskominfo Jateng