Pembangunan Jembatan Penghubung Blora-Bojonegoro Dimulai

  • 02 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOJONEGORO – Setelah puluhan tahun masyarakat memimpikan adanya jembatan Sungai Bengawan Solo, yang akan menghubungkan wilayah Blora bagian selatan (Kradenan, Randublatung, Kedungtuban, Jati) dengan wilayah Bojonegoro bagian barat daya (Ngraho, Margomulyo, Tambakrejo), akhirnya mulai terwujud. Rabu (1/7/2020), proyek pembangunan jembatan kerja sama dua kabupaten beda provinsi dimulai, ditandai dengan groundbreaking (peletakan batu pertama) oleh Bupati Bojonegoro dan Wakil Bupati Blora.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBMPR) Kabupaten Bojonegoro Retno Wulandari menyampaikan, jembatan ini merupakan infrastruktur yang melintas di atas sungai Bengawan Solo yang menghubungkan akses dua wilayah, yaitu Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro dengan wilayah Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.

“Jembatan Luwihaji-Medalem dibangun dengan anggaran dari APBD tahun 2020 dari Kabupaten Bojongoro dan Kabupaten Blora dengan total pagu anggaran Rp97.632.864.000,” ucap Retno Wulandari.

Menurutnya, pembangunan jembatan ini dapat mendukung aksesibilitas masyarakat, dengan harapan dapat meningkatkan pergerakan masyarakat dan berdampak positif pada sektor ekonomi, sektor sosial, sektor jasa, pariwisata dan budaya, serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

“Jembatan ini akan membentang sepanjang 200 meter, yang akan terdiri dari empat pilar dengan menggunakan rangka baja. Lebar jembatan keseluruhan sembilan meter, untuk jalan tujuh meter, sehingga kanan kiri terdapat trotoar pejalan kaki masing-masing satu meter,” jelas Retno.

Selain jembatan, lanjut Retno, dalam proyek ini juga dilakukan pembangunan perkerasan jalan akses menuju jembatan dengan rigid beton bertulang selebar 7,5 meter, baik dari wilayah Blora maupun Bojonegoro.

Bupati Blora melalui Wakil Bupati Arief Rohman menyampaikan, terima kasih kepada Bupati Bojonegoro dan seluruh jajaran, yang mewujudkan mimpi masyarakat Kabupaten Blora untuk memiliki jembatan.

“Mimpi mempunyai jembatan ini sudah lama, dan Alhamdulillah di era Bu Anna ini, begitu beliau dilantik kami sowan kepada beliau, dan beliau langsung berkenan meninjau ke sini dan tidak menunggu lama langsung diputuskan, semua saya tanggung. Luar biasa Bojonegoro. Kami mewakili Bapak Bupati dan masyarakat Blora mengucapkan terima kasih,” tutur Arief Rohman.

Arief Rohman menuturkan, dengan dibangunnya jembatan tersebut, masyakarat di Kabupaten Blora mendapat berkah, karena banyak warga Kradenan dan sekitarnya bisa semakin mudah memenuhi kebutuhan ekonomi dan pendidikannya.

“Banyak yang biasa berjualan ke Pasar Ngraho, begitu juga sekolah. Banyak yang sekolah ke Ngraho termasuk ngaji. Dulu saat Bu Anna ke Medalem, ketika akan menyeberang pakai perahu bertemu seorang anak yang hendak berangkat ngaji. Ketika ditanya ngaji di mana, jawabnya ke Jawa Timur. Ada penjual kayu bakar, bahkan orang yang hendak silahturahmi ke mertua. Ini menandakan bahwa kedua wilayah telah terjalin hubungan ekonomi, pendidikan dan sosial yang erat,” ungkap wabup.

Ditambahkan, dengan adanya jembatan ini, dia berharap pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah bisa semakin baik.

Wabup berharap, sinergi antara Blora dan Bojonegoro terus terjalin. Karena selain proyek jembatan ini, di Blora juga sedang ada proyek Bandara Ngloram yang dikerjakan Kementerian Perhubungan RI. Dia berharap, Kabupaten Bojonegoro bisa menyumbang okupansi penumpang bandara.

“Alhamdulillah bandara juga sedang dibangun, semoga tahun depan sudah ada pesawat ATR-7 yang mendarat di Ngloram Cepu. Sehingga nanti, warga Bojonegoro kalau mau ke Jakarta tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya, langsung lewat Cepu mendarat di Halim Perdana Kusuma,” lanjutnya.

Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menyampaikan, perencanaan pembangunan jembatan Luwihaji-Medalem juga atas persetujuan DPRD Kabupaten Bojonegoro.

“Pembangunan jembatan ini merupakan konsep pembangunan kawasan. Dengan dilaksanakannnya pembangunan jembatan, banyak hal positif dan membawa manfaat. Pemkab Bojonegoro akan terus berkoordinasi dengan Kabupaten Blora dan ingin terus mengajak warga bersama-sama, sehingga apa yang menjadi suatu perencanaan besar kedua pemerintahan dapat segera diwujudkan,” ucap Anna.

Ditambahkan, dengan berdirinya jembatan tersebut, berdampak pada sektor ekonomi, sosial, budaya, keagamaan dan sebagainya.

”Termasuk kami juga akan men-support bandara Ngloram, karena juga akan memperkuat sarana transportasi. Karena kita tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya. Cukup ke Blora untuk naik pesawat,” kata bupati.

Pada kesempatan itu, Anna juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, sehingga pembangunan jembatan tersebut dapat terlaksana. Dia berpesan agar pembangunan jembatan tersebut betul betul diawasi dan dicek, karena waktu tinggal lima bulan.

Time table harus betul-betul dihitung, semuanya harus disiapkan. Kalau bisa kerja 24 jam, pakai tiga sif. Kami yakin jika dari perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan, berjalan dengan baik, maka waktu lima bulan itu bisa kita lakukan dengan sebaik-baiknya. Semoga Desember kita bisa resmikan. Untuk nama, nanti kita cari dulu dan minta masukan dari Pemkab Blora karena ini menghubungkan dua wilayah kabupaten,” pungkasnya.

Setelah groundbreaking dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan, rombongan melakukan tinjauan ke lokasi seberang yang ada di Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora dengan menggunakan perahu.

Penulis : Tim Berita Prokompim Blora
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait