Pembangunan Bendung Bener Terus Berlanjut

  • 24 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Purworejo-Tahapan pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo terus dilaksanakan oleh instansi terkait. Hasil rapat koordinasi pembangunan bendungan Bener yang dilaksanakan Kamis (23/1/20) di ruang kerja Sekda, dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Drs. Said Ramadhon dan dihadiri oleh instansi terkait menyebutkan, Bendungan Bener yang akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia itu, mencakup luasan 550 ha terdiri dari 295 ha di wilayah Purworejo dan 265 ha di wilayah Kabupaten Wonosobo.

Tahapan pembangunan Bendungan Bener itu sendiri dimulai dengan pengukuran tanah oleh BPN, appraisal oleh konsultan, dilanjutkan review hasil pengukuran dan appraisal oleh BPKP Yogyakarta. Kemudian musyawarah dengan warga pemilik tanah oleh BBWSO serta pembayaran oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

Sampai saat ini, progress pembangunan Bendungan Bener antara lain sudah berhasil menyelesaikan pengukuran 3.547 bidang tanah. Selain itu juga sudah menyelesaikan appraisal tahap I sebanyak 1.452 bidang tanah, 181 bidang telah melaksanakan musyawarah, pembayaran direncanakan tanggal 30 Januari 2020 oleh LMAN.

Sementara itu1.271 bidang belum bermusyawarah karena masih menunggu hasil review BPKP, 1 orang menolak dan mengajukan gugatan ke PN Purworejo. Appraisal tahap 3 sebanyak 325 bidang tanah dan telah selesai. Sedangkan appraisal tahap 2 sebanyak 2.085 bidang tanah mengalami gagal lelang, dan appraisal tahap 4 sebanyak 1.770 bidang tanah, baru dalam proses lelang dan selesai Maret 2020. Sehingga dari pengukuran 3.547 bidang yang sudah di appraisal sebanyak 1.777 bidang dan yang belum 1.770 bidang.

Untuk review 3.266 bidang tanah, baru akan selesai Maret 2020 dan 1.770 bidang tanah, selesai Mei 2020. Musyawarah kesepakatan direncanakan bulan April dan Juni 2020. Sedangkan pembayaran direncanakan pada bulan Mei dan Juli 2020.

Guna kelancaran pembangunan megaproyek tersebut, masyarakat perlu penjelasan tahapan-tahapan yang akan, sedang dan sudah dilakukan. Untuk itu, diperlukan koordinasi yang baik antara BBWS-BPN-BPKP agar terjalin sinergitas satu sama lain. Sedangkan pelaksana pembangunan adalah PT Waskita Karya, PT PP dan PT Brantas Abipraya.

Berita Terkait