PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH SEGERA AKTIF DI SOLO

  • 08 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SOLO – Pemerintah Kota Surakarta telah menggaet investor untuk pengolahan sampah yang nantinya dapat digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Solo. PLT sampah yang memproduksi sekitar 10-12 megawatt listrik ini membutuhkan sampah sekitar 450 ton per harinya. Listrik yang dihasilkan  di Solo dijual ke PLN dengan perkiraan Rp 71 Milyar per tahun.

Memang tidak sedikit biaya yang akan timbul dari rencana ini, namun biaya ratusan milyar rupiah ini pastilah setara dengan kelangsungan dan kelestarian lingkungan hidup warga Solo di masa mendatang.

PLTSa diperkirakan akan menelan investasi 417 Milyar rupiah yang akan dibiayai dari konsorsium dan bantuan perbankan.

Produksi sampah di Solo sekitar 200an ton per hari, masih kurang untuk memenuhi kebutuhan pembangkit tenaga listrik yang membutuhkan 450 ton sampah per hari. Untuk itu, PLT sampah ini akan memakai sampah lama, meski sudah puluhan tahun menumpuk. Tentu, sampah yang masih ada unsur organik, karbonnya, untuk menghasilkan energy.

Pembangunan PLT sampah di Solo mulai digarap tahun ini dan dijadwalkan beroperasi awal   2019. TPA Putri Cempo Solo yang beroperasi sejak  1986 ini sudah menampung sekitar 1,5 juta ton sampah. Ketinggian bukit sampah yang ada di lokasi tersebut sekitar 6-10 meter.

Keberadaan PLTsa diharapkan menjadi solusi efektif dan optimal bagi penanggulangan masalah sampah, dan kelestarian lingkungan hidup.

Berita Terkait