PELATIHAN PELAKU EKRAF DI GROBOGAN 

  • 09 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

GROBOGAN-Permodalan selama ini masih jadi salah satu hambatan bagi pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) untuk mengembangkan produksinya. Terkait kondisi itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberikan serangkaian pelatihan bagi puluhan pelaku Ekraf serta pengusaha rintisan (startup) yang ada di Grobogan, Selasa (8/5/2018). Acara workshop juga dihadiri sekaligus dibuka oleh Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto. Ada dua pembicara dari sektor non perbankan yang dihadirkan Bekraf dalam workshop tersebut.

Yakni, Dirut Amanah Mikro Muamalat Indonesia Andi Buchari yang mengajarkan cara penyusunan proposal dan cara mempresentasikannya agar pelaku ekraf bisa mendapatkan akses permodalan non perbankan. Satu pembicara lagi adalah Direktur Pine Pacific Capital Mirza Pahlevi yang menjelaskan peran investor terhadap kesiapan akses permodalan pelaku ekraf dan startup.

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menyatakan, tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan tentang akses permodalan non perbankan. Melalui kegiatan itu para pelaku ekraf di Grobogan nantinya bisa mendapatkan peluang mendapatkan permodalan non perbankan sebagai alternatif pembiayaan. Dengan fasilitas dari Bekraf, pelaku ekraf dan pengusaha rintisan dilatih membuat proposal sesuai dengan permodalan yang dibutuhkan. Setelah itu, mereka juga dilatih cara mempresentasikan dihadapan investor maupun lembaga non perbankan lainnya. “Perlu diketahui, nilai ekspor dan penyerapan tenaga kerja di bidang ekraf ini terus tumbuh dan berkembang. Bekraf akan mendorong agar pelaku ekraf dan startup supaya terus berkontribusi pada PDB perekonomian nasional. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas pelaku ekraf melalui kegiatan seperti ini,” jelas Fadjar. Ia menambahkan, Bekraf adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Bekraf mempunyai tugas membantu Presiden RI dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Berita Terkait