Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Pelaku Usaha Dibekali Strategi Bertahan di Tengah Pandemi
- 15 Oct
- yandip prov jateng
- No Comments

BATANG – Para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan pandemi yang berdampak terhadap perekonomian warga, serta menurunkan daya beli masyarakat.
“Para pelaku usaha harus mempelajari cara mempromosikan produk UKM-nya menggunakan teknologi digital. Sehingga konsumen dapat membeli secara online,” jelas Kepala Disperindagkop dan UKM Batang, Subiyanto, saat membuka pelatihan kewirausahaan berupa strategi pemasaran secara online dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19 secara ekonomi, kepada para pelaku usaha di Hotel Dewi Ratih, Kabupaten Batang, Selasa (13/10/2020).
Pihaknya pun membekali pelaku usaha, cara mengatur dan mengelola keuangan secara sederhana, agar mengetahui jumlah untung atau rugi dari setiap transaksi jual beli yang dilakukan, baik secara konvensional maupun digital.
“Apabila ingin produksi dan pemasarannya baik, pelaku usaha pasti membutuhkan dana. Sehingga kami berupaya memfasilitasi ke perbankan baik melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), maupun perbankan lain di Kabupaten Batang,” ungkapnya.
Subiyanto menerangkan, pelatihan itu merupakan realisasi dari program Bupati Batang, Wihaji dan Wakil Bupati Batang Suyono, yakni penciptaan 1.000 wirausaha baru, yang tetap berkesinambungan dengan upaya pemkab membangkitkan roda perekonomian, khususnya untuk pelaku usaha.
“Mereka yang mengikuti pelatihan tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker maupun _faceshield_, mencuci tangan memakai sabun, serta menjaga jarak aman antarpeserta,” tegasnya.
Subiyanto menambahkan, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) senilai Rp2,4 juta yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI, bertujuan untuk membantu pelaku usaha yang terdampak Covid-19, supaya digunakan sesuai bidang usahanya.
“Bantuan tersebut sudah disalurkan kepada 7.000 pelaku usaha, melalui BRI dan BNI 46. Sedangkan 12.000 (pelaku usaha) lainnya masih harus sedikit bersabar untuk menerima BPUM dari pemerintah pusat,” imbaunya.
Ia mengharapkan, agar para pelaku usaha di Kabupaten Batang tetap bersemangat menggerakkan roda perekonomian, meskipun di tengah pandemi.
Salah satu pelaku usaha warung makan, Sri Rejeki merasa beruntung mengikuti pelatihan kewirauasahaan yang digelar oleh Disperindagkop dan UKM, karena menambah pengetahuan tentang strategi bertahan di tengah pandemi.
“Kami menjadi lebih memahami cara mempromosikan produk makanan yang dijual menggunakan media sosial. Setelah pelatihan ini, saya akan lebih memaksimalkan promosi lewat Instragram, WhatssApp, Facebook, Youtube dan bekerja sama dengan orang-orang yang sering menunjukkan eksistensinya di dunia maya,” terangnya.
Sri menyarankan kepada seluruh pelaku usaha supaya tetap bersemangat dan tidak mudah putus asa, untuk terus bergerak di tengah pandemi, dengan manfaatkan teknologi digital. Sehingga ke depan, produknya diharapkan makin dikenal publik.
Penulis : MC Batang Jateng/Heri
Editor : dnk/ul Diskominfo Jateng