PELAKU DESA WISATA BERBASIS AIR DIBEKALI KETERAMPILAN WATER RESCUE 

  • 21 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA– Para pelaku desa wisata dan rintisan desa wisata berbasis air di kabupaten Purbalingga mendapat pembekalan keterampilan Water Rescue atau penanganan pertolongan pertama kecelakaan didalam air. Kegiatan itu diikuti 30 pelaku wisata dari 12 desa di kabupaten Purbalingga.

“Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan tim penyelamat dari obyek wisata yang berhubungan dengan air. Harapannya, ketika terjadi kecelakaan mereka telah memiliki kemampuan penyelamatan sesuai dengan standar penyelamatan kecelakaan air,” ujar Kasi Usaha Industri Pariwisata pada Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar), Suryani Kurniati disela-sela Pelatihan Water Rescue yang dipusatkan di Curug Duwur, rintisan desa wisata Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Rabu (19/4).

Menurut Dia, di kabupaten Purbalingga kini banyak bermunculan obyek wisata yang berhubungan dengan air seperti wisata alam curug dan susur sungai. Apalagi saat ini ada lima rintisan desa wisata yang sangat perlu dibekali dengan pengetahuan water rescue.

Pelatihan yang ditangani tim dari Purwokerto Rescue yang merupakan perwakilan dari Jakarta Rescue, sebelumnya memberikan bekal teori water rescue yang meliputi berbagai penanganan penyelamatan di air seperti saat terjadi bencana banjir dan penanganan pertolongan di obyek wisata air. Pemberian materi teori water rescue dilakukan di aula Balai desa setempat. Usai penyampaian materi teori, dilanjutkan dengan simulasi dan praktek penanganan penyelematan di air yang dilakukan di Curug Duwur.

“Hasil akhirnya, kita harapkan semua petugas wisata di kabupaten Purbalingga ketika ada kejadian bisa langsung terjun memberikan penanganan kepada pengunjung yang mengalami kecelakaan di wahana wisata yang dikelola,” kata Jabrig, salah satu instruktur dari Purwokerto Rescue.

Tehnik pertolongan dan penyelamatan di air yang diberikan kepada para peserta seperti upaya pencarian dengan teknik sweeper swim yakni mencari korban dengan berenang bersama menyerupai rantai hidup untuk menyapu area yang dicurigai sebagai lokasi korban tenggelam. Sedangkan upaya penyelamatan bisa dilakukan dengan teknik Jim Carry yakni teknik melumpuhkan dengan tangan atau kaki pada korban yang panic agar mudah ditolong. Termasuk teknik senam rescue, Garry Piston, dan team carry.

“Kita praktekan teori Jim Carry, model melempar, stick life dan RJP atau penanganan bantuan pernafasan. Termasuk teori tali temali dan kerja tim,” jelasnya.

Terpenting, lanjut Jabrik, semua pengelola wisata harus mampu melakukan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan dengan melakukan mitigasi, penyiapan papan peringatan dan pemenuhan peralatan keselamatan yang memadai.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Bumisari, Nursaiwan mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinporapar. Selain mendapatkan keterampilan water rescue, juga menjadi momentum mempromosikan potensi wisata Bumisari. “Ini juga memberikan kenyamanan kepada pengunjung karena teman-teman pengelola sudah memiliki keterampilan melakukan pertolongan pertama, evakuasi dan manajemen lainnya,” jelasnya.

Dia berharap, potensi wisata desa Bumisari dapat berkembang sehingga dapat menjadi pendorong peningkatan ekonomi masyarakat di desa Bumisari. (Hr/Tfq)

Berita Terkait