Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Pekerja Perempuan Besar, Dinkes Galakan GP2SP
- 10 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

TEGAL – Jumlah pekerja perempuan di Kota Tegal sebanyak 41,76 persen dari 13.018 orang pekerja yang ada di Kota Tegal. Besarnya perempuan yang menjadi pekerja mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal untuk menggalakkan program Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP). Tujuannya agar pekerja perempuan Kota Tegal selalu sehat, bugar dan produktif, yang secara tidak langsung akan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarganya.
“Jumlah pekerja perempuan cukup tinggi tersebut memacu kami untuk mengimplementasikan program GP2SP di Kota Tegal sebagai salah satu upaya meningkatkan kesehatan kerja perempuan. Sehingga diharapkan akan tercipta pekerja perempuan yang sehat, bugar dan produktif, yang secara tidak langsung akan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarganya,” papar Kepala Dinkes Kota Tegal dr. Sri Primawati Indrasawari saat Sosialisasi GP2SP di Ruang Pertemuan Dapoer Tempoe Doeloe, Selasa (9/4).
Dr. Prima memaparkan bahwa, menurut Satuan Kerja Pengawas Ketenagakerjaan Karesidenan Pekalongan mencatat jumlah perusahaan di Kota Tegal sebanyak 524 perusahaan dengan jumlah pekerja sekitar 13.018 orang, dengan presentase 58,24% pekerja laki-laki dan 41,76% pekerja perempuan.
Dengan program GP2SP, dr. Prima memaparkan pihaknya berupaya meningkatkan kepedulian dan memperbaiki kesehatan pekerja perempuan sehingga dapat meningkatkan produktifitas. Caranya dengan meningkatkan kesehatan dan gizi pekerja perempuan untuk mencapai produktivitas kerja yang maksimal. Terutama keselamatan pekerja perempuan saat bekerja. “Mereka harus betul-betul siap jika hamil, menjaga kesehatan anaknya. Selain itu, mereka juga harus tahu cara mendidik dan menjaga anaknya mulai dari kehidupan 1.000 hari anak,” kata dr. Prima.
Agar progam tersebut dapat direalisasikan di Kota Tegal, menurut dr. Prima, perlu dukungan dan komitmen dari semua pihak, baik lintas program, lintas sektor maupun pemangku kepentingan dalam hal ini pengusaha dan pekerja. Dengan demikian, terwujudnya kesehatan dan produktifitas pekerja perempuan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan sebesar-besarnya yang pada gilirannya dapat memperbaiki perekonomian bangsa.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Wiharto menambahkan agar gerakan tersebut sukses perlu adanya komitmen antar instansi terkait dan semua pemangku kepentingan, para pengusaha juga perlu didorong untuk melaksanakan GP2SP.