Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
PEKAN OLAHRAGA DAN SENI LP MA’ARIF NU KENDAL DIBUKA
- 24 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments
KENDAL – Pekan olah raga dan seni Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Kendal XI, Kamis (24/1/2019) dibuka oleh Pimpinan LP Ma’ari Pusat KH Arief Junaedi dan disaksikan Bupati Kendal dr. Mirna Anisaa, M.Si dan Wakil Bupati Kendal Drs. Masrur Masykur serta Komandan Kodim 0715 Letkol Inf. Ginda Muhamad Ginanjar di Alun – Alun Kendal.
Porsema ( Pekan Olah Raga dan Seni Ma’aruf ) NU berlangsung selama 3 hari mulai 24 hingga 26 Januari 2019 di wilayah Kecamatan Kendal berlokasi di 11 lokasi yakni Aula Kemenag, GOR Bahurekso, GOR RSS, SMK NU, Aula Muslimat NU, SMP NU, SMA NU, Lantai II Masjid Agung Kendal, MI dan Mts NU.
Kegiatan Porseni tersebut mempertandingkan 22 cabang lomba / pertandingan yang terbagi 9 cabang olah raga dan 13 cabang seni. Jumlah total kejuaraan yang diperebutkan sebanyak 28 kejuaraan jenjang SMA/SMK/MA, 28 kejuaraan jenjang SMP/MTs dan 19 kejuaraan jenjang MI.
Ariefin Junaedi dalam sambutannya selaku pembina upacara mengatakan, kegiatan Posema NU Ma’arif di Kabupaten Kendal ini menjadi inspirasi untuk menularkan pada cabang Ma’arif seluruh Indonesia untuk mengadakan kegiatan yang sama tingkat nasional. “Porseni Ma’arit tingkat nasional pertama kali diadakan di Malang Jawa Timur 2018 lalu dan selanjutnya 2019 akan diadakan di Indramayu Jawa Barat. Tentu saja Kendal sebagai pelopor Porseni Ma’arif patut kita banggakan,” ucapnya.
Di dalam Porsema, menurut Junaedi, dikembangkan budaya citius Altius dan Fortius ( lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat ). “Kiatannya dengan poresni ini, kita ingin menjadi yang terdepan, terunggul dan terkuat. Inilah yang kita kembangkan dalam Porsema di Kendal kali ini. Dengan budaya ini, kita harapkan sekolah – sekolah di bawah yayasan Ma’arif NU menjadi satuan pendidikan yang terdepan, terunggul dan tertangguh,” jelasnya.
Diketahui saat ini lembaga pendidikan Ma’arif NU membawahi 21 ribu sekolah dan madrasah tediri dari 8 ribu sekolah dan 13 ribu madrasah. Mdrasah yang berada di bawah naungan NU lebih banyak ( 13 ribu ) dibanding madrasah di bawah Kementrian Agama (3.560).