Payung Songsong Agung Jadi Cinderamata Pada Pelantikan Kepala Desa Terpilih

  • 16 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Klaten – sebanyak 268 kepala desa terpilih hasil Pilkades serentak tahap II yangberlangsung pada 13 maret 2019 lalu akhirnya dilantik pada Kamis (16/05/2019). Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani secara langsung melantik dan mengambil sumpah janji para kepala desa yang terdiri dari 135 Kades Petahana yang telah menjabat lebih dari satu kali dan 133 kades baru. Dari total kades yang dilantik hari ini, 38 Kades merupakan kades perempuan dan 250 lainnya adalah laki – Laki. Bersamaan dengan acara pelantikan, para kades menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan sebagai Kepala Desa untuk masa jabatan enam tahun periode 2019 – 2025.
Ada yang berbeda pada acara pelantikan kepala desa kali ini. Selain menerima SK pengangkatan, masing – masing kades terpilih juga menerima tanda pangkat dan payung songsong agung yang merupakan symbol bahwa sebagai kepala desa harus dapat mengayomi, melindungi serta membimbing seluruh warganya. Diharapkan seluruh kepala desa benar – benar menjunjung tinggi sifat amanah, jujur dan adil sebagai songsong agung warga masyarakat Klaten.
Dalam sambutannya Bupati Klaten Hj. Sri Mulyani mengucapkan selamat kepada para Kepala Desa terpilih Masa Bakti 2019-2025. Sri Mulyani mendoakan  semoga para kepala desa yang sudah dilantik senantiasa diberikan bimbingan dalam jalan kebenaran, kekuatan menjalankan amanah dan kesuksesan mengantarkan rakyat dalam kemakmuran dan kesejahteraan.
Dalam kesempatan tersebut Sri Mulyani berpesan bahwa pilihan rakyat adalah kepercayaan umat, maka jangan pernah dinodai dan dikhianati. Dalam agama mana pun, amanah adalah perintah dan nilai kebajikan yang harus dijalankan.  Bagi orang yang beriman, sifat amanah itu adalah nilai yang menyatu. Jika dilaksanakan dengan kesungguhan maka Tuhan Yang Maha Esa akan menjaga dalam  kesuksesan dan keselamatan dunia akherat.
Beliau menekankan dana desa adalah amanah yang besar untuk mengantarkan masyarakat kepada kesejahteraan. Untuk itu Sri Mulyani meminta kepada seluruh kepala desa terpilih dapat bekerja sama dengan masyarakat dan juga pemerintah. Sri Mulyani mengingatkan agar para kades jangan pernah meninggalkan rakyat untuk diajak berdiskusi.
“Ngajeni wong cilik, ing kono  urip bakal kajen” yang artinya menghormati rakyat kecil maka pemimpin juga akan dihargai.
Sebagai aparatur desa, maka para kepala desa dan perangkatnya harus siap berbaur dan memasyarakat dengan warga sebagaimana pitutur luhur para sesepuh yaitu sebagai aparatur Negara harus memiliki sifat rumekso, rumasuk, rumesep lan rumongso.
Sifat rumekso, yaitu aparatur negara wajib merawat keutuhan dan kerukunan warga serta terpelihara dalam aktifitas-aktifitas kebaikan.  Gotong royong, musyawarah dan senang kerja bakti gugur gunung membangun masyarakat sebagai tata nilai warisan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Sifat rumasuk yakni memiliki sifat lembah manah, andap asor, grapyak semanak, sumadulur sehingga mampu hadir di tengah masyarakat menularkan perilaku ajur ajer menyatu dan membaur dengan aktifitas masyarakat dan tidak menjaga diri jauh dari komunitas sosial.
Sedangkan Sifat rumesep yakni sebagai pemimpin harus mampu menghadirkan layanan yang paripurna sehingga membuat warga yang dilayani menjadi bahagia.
Yang terakhir Sifat rumongso  diartikan sebagai pemimpin wajib menghadirkan nilai-nilai keteladan dan kecontohan yang baik dalam masyarakat. Sikap dan tutur kata seorang kepala desa harus sama, sehingga tumbuh kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
Acara pelantikan Kepala desa kali ini dihadiri sekitar 3000 undangan serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dengan pengamanan dari jajaran Polres Klaten sehingga berjalan aman, lancar dan kondusif.

Berita Terkait