Pascagempa Batang, Pemerintah Segera Rehab Rumah Korban Terdampak

  • 08 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BATANG – Pascagempa bermagnitudo 4,4 di Kabupaten Batang, pada Minggu (7/7/2024), pemerintah setempat segera merehabilitasi rumah korban terdampak gempa.

Penjabat Bupati, Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, jumlah rumah penduduk yang terdampak gempa, dapat bertambah dari jumlah saat ini, yakni 70 unit rumah. Pihaknya pun terus melakukan pendataan agar bisa segera memperbaiki rumah-rumah terdampak, dalam kurun waktu 2-3 hari ke depan.

“Bantuan yang diberikan semua untuk rehabilitasi rumah terdampak gempa. Khusus untuk RTLH tetap ada bagi rumah yang tidak layak dihuni dengan konsep sinergi TNI/Polri, di luar yang terdampak gempa,” tegasnya, saat ditemui di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang, Senin (8/7/2024).

Lani memastikan, rehabilitasi juga dilakukan terhadap infrastruktur publik yang mengalami kerusakan akibat gempa, seperti sarana pendidikan, masjid, pasar hingga gedung perkantoran.

“Khusus fasilitas umum akan direhab oleh Pemda, tetapi untuk rumah warga (perlu) sinergi dengan banyak pemangku kebijakan,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, sebagai langkah antisipatif, Pemkab Batang bersama BMKG akan melakukan edukasi terhadap warga agar lebih siap manakala terjadi hal serupa.

“Kami tidak mengharap ini terjadi lagi, tetapi mitigasi memang perlu, agar lebih siap mengambil sikap saat terjadi gempa,” ungkapnya.

Lani juga mengimbau warga yang akan membangun rumah agar menggunakan pondasi tahan gempa.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama perangkat Kelurahan Gamer meninjau langsung dua rumah warga terdampak gempa sekaligus menyalurkan bantuan paket sembako dari BNPB.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Pekalongan, Aprilyanto Dwi Purnomo, menyampaikan, gempa yang berpusat di Batang tersebut membuat diding belakang area dapur rumah warga roboh lalu menimpa atap bagian samping rumah warga lainnya.

“Awalnya pada atap dan dinding dapur Bapak Fatoni ambrol karena tidak ada perkuatan dengan balok dan kolom. Jadi, hanya tumpukan batu bata saja. Secara konstruksi memang kurang kuat karena reruntuhan dinding rumah Bapak Fatoni yang menimpa atap (genteng) dan rangka atap (kayu) rumah Bapak Sodikin menyebabkan debu lumayan tebal,”terang April, sapaan akrabnya saat ditemui di ruang kerjanya.

April bersyukur, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut. Kerugian sementara akibat reruntuhan atap dan dinding bangunan dua rumah tersebut ditaksir Rp28,2 juta. Rinciannya, kerusakan dinding rumah Fatoni seluas 28 meter persegi senilai Rp28 juta, kerusakan genteng rumah Sodikin senilai Rp200 ribu.

Pihaknya pun telah mengusulkan rencana bantuan tunai untuk merehabilitasi kedua bangunan tersebut kepada Wali Kota Pekalongan.

“Berdasarkan, Perwal Kota Pekalongan untuk kategori kerusakan sedang, mereka mendapatkan Rp2,5-5 juta, sementara untuk kerusakan parah (rata tanah), bantuan biasanya sekitar Rp7,5 juta. Jadi, bantuannya memang berupa stimulus untuk meringankan beban mereka,”bebernya.

Sebagai informasi, berdasarkan rilis dari BMKG, gempa bumi bermagnitudo 4,6 terjadi di lokasi dengan koordinat 6,97 lintang Selatan, 109,72 bujur timur atau 6 kilometer barat daya Batang, dengan kedalaman 10 kilometer, pada Minggu sore (7/6/2024). Getaran gempat terasa di Kabupaten Batang, Kota Pekalongan, hingga ke Kabupaten Pekalongan.


Penulis: Heri, KOntributor Batang/ Dian, Kontributor Kota Pekalongan
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait