PASAR PENGGING BANYUDONO AKAN DIRELOKASI

  • 22 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

BOYOLALI Penataan pasar tradisional terus dijalankan Pemkab Boyolali. Kali ini Pasar Pengging, Banyudono, Boyolali, yang akan direlokasi. Tempat relokasi di dekat Pipo, sekitar 750 meter dari tempat asal. Bupati Boyolali Seno Samodro mengatakan, relokasi ini dilakukan untuk mengangkat pamor bekas candi tersembunyi itu sebagai salah satu ikon wisata di Pengging. “Direlokasi ke dekat Pipo,” katanya.

Pipo adalah benda cagar budaya berupa cerobong asap peninggalan Belanda yang berada di Desa Jembungan, sekitar satu kilometer di timur Pasar Candirejo. Seno menargetkan pembangunan pasar baru berdesain satu lantai, dengan anggaran sekitar Rp 8 miliar, itu bisa selesai dalam tahun ini.

Di lahan bekas Pasar Candirejo itulah Pemkab Boyolali berencana membangun simpang lima dengan taman publik serta lahan parkir yang luas. Selain menonjolkan bekas candi, Seno berujar, pembangunan taman publik itu juga akan dilengkapi dengan patung besar yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk berlibur di Pengging.

“Mungkin patung singa atau harimau, nanti kami pelajari dulu agar sesuai dengan filosofi Pengging yang merupakan simbol kekuasaan pada zamannya,” ujar Seno. Seperti diketahui, Pengging selama ini sering disebut sebagai cikal bakal Kerajaan Pajang.

Dia tidak tahu persis bekas candi itu pernah diteliti. Namun Pemkab Boyolali dan masyarakat sekitar tetap setia merawat warisan budaya leluhur itu. “Ritual tradisi masih dijalankan,” terang Bendahara Pembantu UPT Pasar Umum Pengging Agus Saptono.

Dikatakan, tiap tahun di pengujung bulan Sura, masyarakat Pengging rutin menyelenggarakan Pametri Budoyo Jawi Pengging Handayaningrat. Petilasan candi di tengah Pasar Candirejo itu termasuk salah satu lokasi yang wajib disinggahi dalam prosesi kirab budaya tersebut.

Berita Terkait