Panen Perdana “Baby Black Sweet”, Joko Sutopo Dorong Budidaya Hortikulkutura

  • 03 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengajak petani membudidayakan tanaman hortikultura. Hal itu sebagai salah satu ikhtiar meningkatkan pendapatan di luar tanaman pangan.

Pernyataan tersebut disampaikan di sela melaksanakan panen perdana semangka baby black sweet, Selasa (2/3/2021). Panen digelar di lahan yang bertempat di Dusun Marekan Desa Pule Kecamatan Selogiri, Wonogiri yang dikelola Gapoktan Tani Makmur.

Menurutnya, nasib petani harus diupayakan untuk semakin membaik.

“Caranya dengan bertani secara cerdas, memanfaatkan teknologi, menggandeng rekanan, serta senantiasa berinovasi membangun kemitraan menuju petani yang mandiri di Wonogiri,” lanjutnya.

Menurut bupati yang akrab disapa Mas Jekek ini, petani Wonogiri masih terbiasa dengan pola tanam “padi-padi-padi”, dalam kurun waktu setahun.

“Saya sangat paham karena masa kecil saya bertani, kemudian sebelum menjadi bupati, saya adalah ketua Gapoktan,” ungkapnya.

Sementara dengan potensi keuntungan yang menjanjikan, budidaya semangka semangka baby black sweet yang bertekstur renyah, rasa manis, dan ukuran yang tidak terlalu besar untuk pasar premium ini bekerjasama dengan Sweety Farm Jakarta. Unit usaha itu telah menjalankan usaha yang sama di wilayah Jawa Barat.

Suwarno dari Sweety Farm menjelaskan tentang keuntungan bertanam semangka black sweet yang dipasarkan sebagai produk premium. Dengan modal per pohon sebesar Rp24.000 sampai dengan panen, petani dapat meraup penghasilan minimal Rp40.000 per pohon, dari buah dengan berat grade A 2-3 kilogram.

Lebih dari itu, masuk grade B, karena pasar justru mendambakan buah yang tidak terlalu besar. Lantaran itulah varietas ini disebut baby black sweet.

“Kebutuhan pasokan mitra Sweety Farm di wilayah Jakarta 500-800 ton pertahun. Sehingga perbulan dibutuhkan sekitar 60 ton, dan kuota produksi masih sangat terbuka,” kata dia di saat panen perdana semangka baby black sweet.

Sekilas teknis penanaman semangka black sweet ini seperti budidaya melon. Yaitu menggunakan ajir bambu untuk merambat tanaman, memungkinkan dari satu pohon menghasilkan lebih dari satu buah.

“Dilakukan pembuahan sehingga menghasilkan buah semangka nonbiji, pematangan secara bertahap, dimulai dari buah yang di bawah yang artinya panen tidak harus serentak atau bertahap,” kata Suwarno.

Suwarno menambahkan, panen perdana ini dilakukan di lahan seluas 1 bahu atau sekitar 7.000 meter persegi, jumlah tanaman 12.000 pohon. Ke depan, budidaya semangka black sweet akan dilaksanakan pada lahan seluas tiga hektare di sekitar lahan awal tersebut.

Penulis : SIKP_kominfowng
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait