Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

CILACAP – Pandemi Covid-19 mulai berdampak pada pasokan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap, yakni terjadinya penurunan jumlah pendonor yang menyebabkan pengurangan stok darah hingga 60 persen. Meski begitu, stok darah yang tersedia saat ini dinilai masih aman hingga tiga bulan ke depan.

Bagian Umum PMI Kabupaten Cilacap, Sony Kristianto, menyebut, setiap harinya ada sebanyak 150 hingga 200 kantung atau ampul dari semua jenis golongan darah. Sedangkan dalam kurun waktu sebulan terakhir, jumlah penggunaan golongan darah O mencapai 50 persen. Dengan kata lain, ada sekitar 700 kantung darah yang terpakai dari total stok yang dimiliki sekitar 1.200 sampai 1.500 ampul.

“Kendati stok darah di PMI masih cukup aman hingga tiga bulan ke depan, langkah preventif juga terus dilakukan guna menjaga ketersediaan darah untuk kebutuhan medis di Cilacap. Di antaranya dengan menerapkan imbauan dan mewajibkan kepada setiap keluarga pasien yang membutuhkan darah harus kembali melakukan donor sesuai darah yang dipakai pasien tersebut,” ujar Sony di sela-sela kegiatan donor darah di Hotel Dafam Cilacap Rabu (12/8/2020).

Dijelaskan, penurunan jumlah dari pendonor darah terjadi karena adanya sejumlah kendala dalam pelayanan PMI selama pandemi Covid-19. Acara donor darah juga semakin sepi peminat lantaran adanya aturan untuk menjaga jarak, maupun tidak menimbulkan aktivitas kerumunan masa. Selain itu, upaya jemput bola yang dilakukan oleh PMI dengan melakukan layanan donor darah langsung di kediaman pendonor juga masih belum optimal.

Meski stok darah dinilai masih aman, menurut Sony, pihaknya melakukan berbagai langkah preventif guna menjaga ketersediaan darah untuk kebutuhan medis di Cilacap. Salah satunya dengan menerapkan imbauan kepada setiap keluarga pasien yang membutuhkan darah untuk melakukan donor sesuai darah yang dipakai pasien tersebut.

Penulis: Ruh/Rin/Kominfo Cilacap
Editor: Tn/Diskominfo Jateng