Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Paguyuban Pekerja Seni Cilacap Tawarkan Simulasi Penyelenggaraan Hiburan
- 10 Jul
- yandip prov jateng
- No Comments

CILACAP – Agar industri hiburan khususnya pagelaran kesenian tradisional dalam panggung hajatan kembali bergairah di era kenormalan baru, sejumlah pekerja seni yang tergabung dalam Paguyuban Pekerja Seni Cilacap (PPSC) beraudiensi dengan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, di Ruang Prasanda Rumah Dinas Bupati, Rabu (8/7/2020)
Juru bicara PPSC Kusno Sujarwadi menjelaskan, untuk mengawal hal tersebut, pihaknya menampilkan simulasi penyelenggaraan hajatan dan hiburan dengan mengedepankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Yang di dalamnya mengatur berbagai hal, mulai dari tata cara ijab qabul, prosesi hajatan, hingga ramah tamah antara penyelenggara dengan tamu undangan.
“Tujuan kami beraudiensi dengan bupati untuk mencari solusi, mengingat sejak pandemi Covid-19, kami tidak bekerja sama sekali,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut Ketua DPRD Kabupaten Cilacap, Taufik Nurhidayat menjelaskan, beberapa waktu lalu PPSC juga telah menemuinya untuk membicarakan hal serupa. Dia menerangkan, apabila izin penyelenggaraan keramaian merupakan ranah kepolisian.
“Meski memasuki new normal dan beberapa kegiatan telah diizinkan kembali, keselamatan masyarakat menjadi hukum tertinggi. Di sisi lain, kedisiplinan warga masih rendah, sehingga apabila tidak dikontrol dapat menimbulkan klaster penularan baru,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf memaparkan, penanganan Covid-19 membutuhkan partisipasi masyarakat. Terutama untuk penyelenggaraan hajatan, yang sampai saat ini Pemkab Cilacap belum memiliki landasan hukum.
“Kalau untuk masjid, musala, sudah ada. Apabila nanti dalam kesepakatan, bupati menginstruksikan membuat Surat Edaran, kami akan berpedoman pada Surat Menteri Agama dan Gubernur, agar protokol kesehatan benar-benar dilaksanakan”, kata Farid.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi, mengapresiasi simulasi yang telah dibuat oleh PPSC. Menurutnya, hal yang tidak boleh diabaikan yakni pentingnya menjaga jarak ( _physical distancing_ ).
Demikian juga Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, memberikan sambutan yang baik atas upaya PPSC dalam mensimulasikan kegiatan hajatan.
“Apakah simulasi semacam ini dapat diterapkan di setiap hajatan? Hal ini masih perlu kajian mendalam,” kata bupati.
Tatto berharap, era kenormalan baru dapat menggerakan kembali perekonomian masyarakat. Termasuk para pekerja seni yang menggantungkan sebagian besar pencahariannya pada penyelenggaraan hajatan. Meski demikian, pihaknya tidak ingin ada penambahan klaster Covid-19 baru, apabila izin dikeluarkan tanpa adanya kajian mendalam.
Di akhir audiensi, bupati bersama pimpinan daerah akan membawa usulan PPSC dalam rapat khusus. Dia berharap ada data-data ilmiah untuk mengawal kebijakan kenormalan baru di Kabupaten Cilacap, supaya para pekerja seni dapat kembali beraktivitas dan mendapat penghasilan.
Penulis : dn/kominfo
Editor : dnk/ul Diskominfo Jateng