PADAT KARYA UNTUK PENGENTASAN KEMISKINAN

  • 04 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang memiliki berbagai program terkait dengan pengentasan kemiskinan maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu yang rutin diselenggarakan setiap tahun yakni kegiatan padat karya.
Tahun ini, Pemkot Magelang menganggarkan dana sebesar Rp1.258.556.000 melalui APBD tahun 2018 untuk pembiayaan kegiatan perluasan kerja sistem padat karya infrastruktur.
“Tahun ini, ada 17 kelurahan di 3 kecamatan yang akan melaksanakan kegiatan padat karya,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Magelang, Gunadi Irawan, di sela pembukaan kegiatan perluasan kerja sistem padat karya infrastruktur di Kelurahan Jurangombo Selatan, Senin (2/4/2018).
Gunadi mengatakan, tujuan dari pelaksanaan padat karya tersebut diantaranya untuk menyediakan lapangan kerja sementara sekaligus mendayagunakan tenaga kerja penganggur maupun setengah penganggur dari keluarga miskin yang ada di 17 kelurahan. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai sarana menambah pendapatan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kita juga mendukung program pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan. Serta meningkatkan infrastruktur di 17 kelurahan,” terangnya.
Gunadi menyebutkan, kegiatan padat karya akan dilaksanakan selama 20 hari. Yakni tanggal 2-20 April untuk Kecamatan Magelang Selatan dan Magelang Tengah, serta tanggal 23 April-15 Mei untuk Kecamatan Magelang Utara.
“Target penyerapan anggaran melalui kegiatan ini adalah Rp520.200.000 untuk upah 578 orang. Yaitu mandor Rp55.000/1 orang/kelurahan. Kepala Tukang Rp60.000/1 orang/kelurahan. Tukang Rp55.000/orang/kelurahan dan pekerja Rp50.000/orang/kelurahan,” ungkapnya.
Dalam setiap kelurahan, nantinya akan mempekerjakan 1 mandor, 1 kepala tukang, 3 tukang, dan 25 pekerja.
Sementara itu, Walikota Magelang, Sigit Widyonindito mengatakan, kegiatan padat karya tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau tahun-tahun lalu satu kecamatan hanya 1-2 kelurahan yang padat karya, sudah dua tahun ini seluruh kelurahan di 3 kecamatan melaksanakan semua,” kata Sigit.
Dia juga berpesan, agar pengaturan tenaga kerja yang terlibat dalam padat karya bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya.
“Kalau bisa, pekerjanya itu gantian. Dan padat karya yang dilaksanakan itu tepat sasaran. Jangan sampai karena proyek banyak, kemudian pelaksanaannya asal,” imbaunya.
Selain itu, Sigit meminta agar kualitas pekerjaan dalam padat karya bisa maksimal.
“Untuk bisa mewujudkan hal itu, minimal Lurahnya bisa turun meninjau lapangan. Kemudian gaji pekerja juga tepat waktu, jangan sampai telat,” pungkas Sigit. (Humaspemkotmagelang)

Berita Terkait