Padat Karya Serentak Serap 544 Pekerja Terdampak Covid-19

  • 26 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

MAGELANG – Pemerintah Kota Magelang membuka program padat karya serentak di 17 kelurahan di Kota Magelang. Tahun ini, ada dua program yang dikolaborasi yakni Padat Karya Nonbahan yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), dan Padat Karya Program Pemulihan Ekonomi dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Program Padat karya dibuka secara simbolis oleh Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, di Aula Kampung Tulung, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Senin (26/10/2020).

Kepala Disnaker Kota Magelang Gunadi Wirawan menjelaskan, tujuan padat karya antara lain menyediakan lapangan kerja sementara, dan mendayagunakan tenaga kerja penganggur atau setengah penganggur dari keluarga yang terdampak Covid-19 di Kota Magelang.

“Pekerja adalah warga setempat yang telah ditentukan berdasarkan hasil musyawarah dengan pihak kelurahan, serta delapan titik lokasi padat karya program pemulihan ekonomi yang telah disurvei oleh DPUPR,” kata Gunadi.

Program itu, jelasnya, menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat atau tenaga kerja melalui upah pekerja, serta untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi bagi masyarakat Kota Magelang. Selain itu, untuk mengurangi kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Adapun padat karya dilaksanakan serentak di 17 kelurahan dan delapan titik lokasi yang sudah ditentukan. Untuk padat karya nonbahan, antara lain mengerjakan pembersihan walet/lumpur, saluran atau gorong-gorong, pembersihan sungai, termasuk pembersihan lokasi tanah longsor dan sebagainya.

Sedangkan untuk padat karya program pemulihan ekonomi, di antaranya membangun saluran Kalikota Segmen satu di Pintu Air Kedungsari-sisi utara Masjid Agung, segmen dua di sisi selatan Bank Jateng-Jalan Pajajaran, segmen tiga di Jalan Pajajaran-sisi selatan Aspol Jagoan, dan lainnya.

“Kegiatan padat karya non bahan yang dilaksanakan oleh Disnaker menyerap tenaga kerja sebanyak 544 orang dengan, total upah sebesar  Rp451.350.000. Dengan rincian mandor dua orang per kelurahan masing-masing Rp60.000 dan pekerja 30 orang per kelurahan masing-masing Rp55.000,” papar Gunadi.

Ditambahkan, untuk 17 lokasi kegiatan padat karya, belanja material seluruhnya Rp154.635.000, serta belanja perlengkapan dan peralatan sebesar Rp119.706.000.

Sedangkan, kegiatan padat karya Program Pemulihan Ekonomi yang dilaksanakan oleh DPUPR menyerap tenaga kerja sebanyak 220 orang dengan total upah sebesar Rp179.304.000.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengemukakan, di tengah pandemi ini program padat karya semakin dirasa penting. Sebab, ada banyak di antara warga Kota Magelang yang kehilangan pekerjaan, atau terhenti usahanya karena perekonomian yang secara global memang tengah melambat.

“Oleh karena itu, saya berharap dengan kegiatan ini selama 15 hari serentak di 17 kelurahan dengan melibatkan lebih dari 500 pekerja, dapat membantu pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya bagi yang terdampak pandemi Covid-19, dan mempercepat gerak roda perekonomian daerah,” ungkapnya.

Sigit melanjutkan, padat karya sejatinya bukan sekadar memberikan pekerjaan sementara, namun juga kesempatan untuk mengasah dan melatih keterampilan warga yang belum memiliki pekerjaan tetap.

“Di lain pihak, kegiatan ini adalah upaya memelihara sarana dan prasarana infrastruktur, serta lingkungan untuk menunjang kegiatan masyarakat,” katanya.

Tahun ini, tandas Sigit, pekerjaan difokuskan untuk membersihkan saluran air, sungai dan gorong-gorong. Hasilnya,  dimanfaatkan seluruh masyarakat, terutama untuk mengantisipasi musim penghujan.

Penulis : Prokompim/kotamgl

Editor : WH/Diskominfo Jtg

Berita Terkait