Overpass Tegalgondo Butuh Mulai dibangun

  • 21 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Purworejo-Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemnhub) RI Ir Zulfikri bersama Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH dan Anggota Komisi V DPR RI Ir Sudjadi meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan overpass atau jalan layang diatas double track atau jalur ganda perlintasan kereta api di Desa Tegalgondo Kecamatan Butuh, Kamis (20/12).

Perlintasan sebidang Desa Tegalgondo, selama ini menjadi akses utama mobilitas sehari-hari warga masyarakat Desa Tegalgondo, Polomarto, Tlogorejo Kunirejo Kulon, Wonorejo Kulon, Kunirejo Wetan, Lubang Dukuh dan Desa Tunggalroso di Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen.

Dengan overpass yang pembangunannya ditargetkan selesai dalam waktu sembilan bulan itu, masyarakat Desa Tegalgondo dan sekitarnya bisa melewati rel ganda dengan aman dan tidak harus memutar sejauh 17 kilometer untuk menuju jalan raya.

Dirjen Perkeretaapian Kemnhub RI Ir Zulfikri mengatakan, pembangunan infrastruktur kereta api menjadi salah satu fokus yang terus dikejar penyelesaiannya oleh pemerintah demi meningkatkan aksesbilitas dan konektifitas bagi masyarakat. Untuk wilayah Jawa Bagian Tengah saat ini pemerintah sedang bergiat menyelesaikan pembangunan jalur ganda kereta api lintas selatan jawa yang juga melalui wilayah Kabupaten Purworejo.

Selain itu, lanjut Zulfikri pemerintah diwaktu bersamaan juga sedang melakukan pembangunan jalur kereta api menuju bandara Adi Sumarmo dan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). Berbagai kegiatan pembangunan infratruktur tersebut diharapkan dapat memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi, khususnya masyarakat yang berada disekitar rel kereta api.

“Kami berharap banyak tenaga-tenaga kerja lokal yang turut berpartisipasi dalam pembangunan ini,” kata Zulfikri.

Pihaknya menyadari, selain dampat positif yang diterima masyarakat, pembangunan ini juga membawa dampak lainnya pada masyarakat. Seperti terpisahnya mobilitas masyarakat dari tempat tinggal menuju lokasi lahan pertanian, tempat bekerja, sekolah, pasar dan lokasi lainnya.

Untuk itu, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah agar dampak tersebut dapat diminimalisir, beberapa lokasi pembangunan infrastruktur perkeretaapian telah membangun jalan underpass, flyover, jembatan penyeberangan dan overpass.

Lebih jauh Zulfikri menerangkan, pemerintah melalui Kemenhub memiliki roadmap to zero accident yang berarti setiap kebijakan pembangunan yang diambil harus dapat menurunkan tingkat kecelakaan. Sehingga pembangunan overpass ini juga bertujuan untuk menurunkan tingkat kecelakaan di jalan raya dan meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api.

“Dengan adanya overpass ini kami berharap aktifitas masyarakat dapat terus berlangsung tanpa bersinggungan dengan perjalanan kereta api. Tentunya unsur keamanan dan keselamatan menjadi sesuatu yang kita harapkan ketika masyarakat menggunakan overpass,” imbuhnya.

Disisi lain, lanjutnya, pengurangan atau penutupan perlintasan sebidang ini akan meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api yang memberikan tambahan pilihan perjalanan bagi masyarakat untuk menggunakan moda kereta api.

Dirinya berharap pembangunan overpass ini dapat menjadi solusi meningkatkan perjalanan kereta api dan dapat menjadi salah satu model dalam menangani permasalahan perlintasan sebidang bagi daerah lain yang rawan kecelakaan.

Dikatakan Zulfikri, teknologi konstruksi yang diterapkan dalam pembangunan overpass ini merupakan teknologi yang pertama kali diterapkan. Yakni menggunakan teknolgi yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Ini merupakan konstruksi pertama kita dalam membangun overpass. Ini adalah hak paten dari Pusjatan Kementerian PUPR yang dinamakan teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan (CMP). Dengan teknologi ini bisa menghemat biaya hingga 30 persen. Overpass ini nantinya akan menjadi model pertama dalam mengembangkan overpass atau flyover di perlintasan sebidang lainnya,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Yuli Hastuti SH dalam sambutannya mengatakan bahwa ketersediaan sarana prasarana fisik transportasi seperti jalan, jembatan, termasuk overpass yang akan dibangun di Desa Tegalgondo ini merupakan faktor penunjang pengembangan suatu wilayah.

“Sebagai bagian dari sistem transportasi,  sarana prasarana ini tidak hanya mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan. Tetapi juga merupakan unsur penting dalam pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta dalam memajukan kesejahteraan umum,” katanya.

Berita Terkait