Optimalkan Dapur Sehat Atasi Stunting di Kampung KB

  • 23 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) diharapkan mampu mengubah pola perilaku masyarakat, dalam penyiapan gizi seimbang yang dimulai keluarga.

Hal itu disampaikan Sub Koordinator Penetapan Parameter Kependudukan BKKBN Jawa Tengah Sri Winarti, pada monitoring dan evaluasi pemberdayaan kelompok masyarakat kampung KB, di Desa Tunggulsari, Kecamatan Kaliori, Kamis (22/9/2022). Menurutnya, kesadaran masyarakat dalam pemenuhan gizi keluarga sangat membantu dalam upaya penurunan stunting.

“Dashat ini pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang. Jadi, seluruh keluarga yang memunyai risiko stunting, seperti ibu hamil, ibu menyusui, baduta (balita di bawah dua tahun), balita stunting, terutama dari keluarga kurang mampu, (terpenuhi gizinya) melalui pemanfaatan sumber daya lokal, termasuk bahan pangan lokal yang dapat dipadukan dengan sumber daya dari mitra lainnya,” terangnya.

Wakil Bupati Rembang Hanies Cholil Barro’ mengapresiasi adanya pemberdayaan masyarakat kelompok desa. Dia yakin, upaya tersebut akan memberikan hasil optimal dalam upaya pencegahan kasus stunting.

Menurutnya, hal itu merupakan wujud tanggung jawab bersama, dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas, menyambut bonus demografi. Jangan sampai para generasi penerus terkena stunting, dan mengalami gangguan tumbuh kembang pada tubuh dan otak, karena kurung gizi.

“Stunting ini urusan kita bersama, inilah kenapa setiap ada acara penurunan angka stunting kawan- kawan forum koordinasi pimpinan kecamatan (forkopimcam), TNI/Polri selalu kita libatkan. Mohon sekali, kelembagaan di desa, babinsa, babinkamtibmas bisa menguatkan,” jelasnya.

Ditambahkan, pihaknya diberikan target, pada 2024 kasus stunting bisa turun hingga mencapai 14 persen. Namun, pada 2022, stunting sudah 13,9 persen. Meski demikian, capaian positif itu tidak menjadi alasan untuk berhenti bekerja dalam percepatan penanganan stunting.

“Kami punya target sendiri, bahwa di 2024, angka stunting bisa satu digit. Kalau melihat kebersamaan kita selama ini, kalau kompak terus, saya kira ibarat dengan memejamkan mata saja berhasil,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, juga diserahkan BKB kit dan kit siap nikah antistunting kepada perwakilan Bina Keluarga Balita (BKB) dari Desa Sambiyan, Babadan, dan Maguan. Selanjutnya, ada sesi sosialisasi Dashat, menu makanan yang bisa disajikan dengan gizi yang seimbang.

Penulis: Mifta, Kominfo Rembang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait