OPTIMALISASI BIDANG KEAGAMAAN, BUPATI SEJAHTERAKAN GURU MADIN DAN P3N

  • 09 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Dalam rangka pengoptimalan bidang keagamaan, Bupati Purbalingga, Tasdi menyerahkan bantuan kesejahteraan secara simbolis kepada perwakilan Guru Madrasah Diniyah (Madin) dan Petugas Pembamtu Pencatat Nikah (P3N). Penyerahan tersebut didamping Wakil Bupati Purbalingga, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purbalingga, Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra dan Kepala Bagian Kesra Setda Purbalingga.

Menurut Tasdi, hadirnya guru madin dan P3N tentunya membantu kinerja Bupati beserta jajarannya khususnya dalam mendidik anak-anak di wilayah Kabupaten Purbalingga supaya berakhlakul karimah. Selain itu dalam membangun Indonesia khususnya Purbalingga tidak hanya membangun fisiknya saja melainkan bagaimana membangun jiwanya, moralnya, dan akhlaknya supaya selamat dunia dan akhirat, lanjut Tasdi.

“Selanjutnya khusus di bidang keagamaan kami mengupayakan bagaimana optimalisasi kegiatan keagamaan, kami sadar bahwa membangun indonesia tentu tidak hanya fisiknya saja tapi bagaimana membangun jiwanya,” imbuh Tasdi saat memberikan sambutan pada Penyerahan Bantuan Kesejahteraan Bagi Guru Madin dan P3N Tahap I, Kamis (8/6) di Pendopo Dipokusumo.

Tasdi menjelaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga sudah sepakat untuk mewujudkan masyarakat sejahtera yang berakhlakul karimah sesuai dengan visi Bupati Purbalingga. Untuk mewujudkan akhlakul karimah jajaran Pemkab Purbalingga mengupayakan terwujudnya Purbalingga yang berakhlakul karimah dengan mengalokasikan anggaran untuk membangun rohani dan jiwa masyarakat Purbalingga.

“Untuk mewujudkan akhlakul karimah, Kami jajaran Pemda sudah meningkatkan upaya bagaimana terwujudnya Purbalingga yang akhlakul karimah, dalam hal anggaran Pemda sudah mempersiapkan supaya bisa membangun Purbalingga tidak hanya fisik tetapi juga rohani atau jiwa kita,” ungkapnya.

Bupati juga menghimbau apapun kegiatan yang bersifat keagamaan baik yang formal ataupun non formal, yang berada dalam naungan pemerintah maupun lembaga lain harus tetap dalam koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila. Hal tersebut sesuai dengan misi Bupati yakni mendorong kehidupan masyarakat religius yang beriman dan bertaqwa kehadirat Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa serta mengembangkan paham kebangsaan guna mewujudkan rasa aman dan tentram dalam masyarakat yang berdasar pada realitas Kebhinekaan.

“Kita sebagai umat islam harus ikut serta berkontribusi untuk menegakan kesatuan RI, menegakkan UUD 1945, menegakkan Bhineka Tunggal Ika dan Pancasalia,” jelas Tasdi.

Oleh karenanya, Bupati mengharapkan kehadiran agama ddiperlukan untuk membangun jiwa dan rohani masyarakat serta untuk membangun bangsa sehingga terjalin kerukunan, persatuan dan ukhuwah. Untuk itu demi tercapainya tujuan yang sejahtera ada empat komponen yang diperjuangkan, sehat jasmani, rohani, ekonomi dan situasi.

“Islam agama terbesar di dunia, Indonesia dan Purbalingga maka Islam harus bisa menjadi contoh yang baik bagi umat lainnya khususnya dalam bentuk ukhuwahnya, kebersamaannya, dan syiar islamnya yang dibarengi dengan hidup rukun dan damai,” ujarnya.

Tahun ini Pemkab Purbalingga telah menganggarkan 2,4 Miliar dari 1,8 Miliar untuk mennyejahterakan guru madin dan P3N di Purbalingga. Tahun sebelumnya bantuan kesejahteraan bagi guru madin dan P3N diberikan Rp 100.000,-/bulan sedangkan tahun ini, bantuan diberikan sebesar Rp. 150.000,-/bulan untuk per orangnya.

“Awalnya Rp. 100.000,- dan sekarang kita naikkan 50% menjadi Rp. 150.000,- per bulannya,” pungkas Tasdi. (Lil)

Berita Terkait