Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Olah Limbah Ternak Jadi Pupuk Organik
- 18 Jul
- yandip prov jateng
- No Comments

KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan mendorong para peternak di wilayahnya untuk memanfaatkan limbah ternaknya menjadi pupuk organik. Dengan begitu, limbah ternak tidak lagi menjadi masalah yang menghantui para peternak dengan lahan peternakan yang terbatas, dan menimbulkan polusi terhadap lingkungan sekitarnya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Pertanian Kota Pekalongan, Ilena Palupi, pada acara Pelatihan Pemanfaatan Limbah Ternak untuk Pupuk Bokashi, di kantornya, Kamis (16/7/2020). Menurutnya, populasi ternak di wilayah Kota Pekalongan relatif besar sementara, lahan yang tersedia cukup terbatas.
“Lahan peternakan di Kota Pekalongan ini terbatas, namun dengan pengelolaan
budidaya maupun pengelolaan limbah ternak yang baik, masalah-masalah yang dihadapi para peternak akan dapat diminimalkan,” ujar Ilena
Dijelaskan, pelatihan tersebut diikuti oleh 35 orang perwakilan para peternak, Kelompok Wanita Tani (KWT), dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Ilena berharap, pelatihan itu dapat membantu mereka untuk bekerja sama memanfaatkan limbah ternak.
“Melalui pertemuan ini, kami berikan binaan kepada para peternak untuk dapat membuat dan memanfaatkan limbah ternaknya sehingga dapat
bernilai ekonomis,” katanya.
Senada, Sekretaris Dinperpa Kota Pekalongan, Puji Winarti, menyatakan, dalam sehari limbah ternak yang ada di Kota Pekalongan mencapai 33 ton, sehingga dengan kolaborasi antara para peternak, KWT, serta KRPL dapat meningkan nilai ekonomi hewan ternak secara keseluruhan, yakni mulai dari susu, daging, hingga kotorannya untuk diolah menjadi pupuk organik.
Menurut Puji, para KWT dan KRPL dapat menghemat pengeluaran untuk membeli
pupuk kimia yang berpotensi untuk mencemari lingkungan dalam jangka panjang.
“Dengan pengolahan pupuk organik tentunya para peternak dapat memperoleh nilai tambah dari penjualan pupuk. Selain itu para KWT dan KRPL dapat maksimal dalam menanam dan memanfaatkan pekarangan karena harga pupuk yang terjangkau,” bebernya.
Ditambahkan, pelatihan dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan seperti
menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Diskominfo Jateng