Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Objek Wisata Desa Ternadi Siap Direnovasi
- 07 Jul
- yandip prov jateng
- No Comments

KUDUS – Pemerintah Desa Ternadi diminta mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya, untuk menarik wisatawan.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo saat menerima audiensi dari jajaran Pemerintah Desa Ternadi di Pringgitan Pendapa Kabupaten Kudus, Senin (6/7/2020). Menurutnya, tempat wisata Gardu Pandang di Ternadi dapat menjadi ikon desa. Selain memiliki pemandangan yang bagus, pemdes juga dapat mendirikan stan dengan memperkenalkan kuliner khas Ternadi.
Ditambahkan, melihat lahar parkir yang kurang memadai, pemdes diminta selalu berkoordinasi dengan dinas dan memaksimalkan penggunaan dana desa. Selain itu, pihaknya menyampaikan agar ojek yang berada di tempat wisata dibatasi. Begitu pula jalan setapak menuju tempat wisata perlu diperbaiki.
“Gardu Pandang itu bagus, bisa menjadi ikon wisata Ternadi. Tapi akses parkirnya belum memadai dan jalan setapaknya juga perlu diperbaiki. Mohon dana desa dimaksimalkan dan koordinasi dengan dinas terkait,” ucapnya.
Hartopo mengharapkan adanya pengembangan fasilitas wisata untuk memaksimalkan potensi Kabupaten Kudus. Salah satunya, mematenkan beberapa merek Kopi Muria untuk memperkaya kuliner Kabupaten Kudus. Karenanya, pihaknya meminta agar Kopi Muria tidak dijual sebagai bahan mentah. Selain itu, akses jalan menuju wisata yang masih belum baik segera direnovasi.
“Mohon agar jalan menuju objek wisata yang belum baik untuk segera direnovasi. Begitu pula produk Kopi Muria yang belum dipatenkan harus segera dipatenkan,” tuturnya.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Ternadi Kahono menuturkan, pihaknya siap untuk merenovasi objek wisata Desa Ternadi. Selanjutnya, pihaknya meminta agar Plt Bupati menindaklanjuti permintaan penerangan sollar sell/panel surya ke lokasi sekitar makam Kaliyetno. Pasalnya, lokasi tersebut merupakan salah satu lokasi menuju tempat camping dan tempat ziarah.
“Kami meminta alat penerangan ke area makam segera dipenuhi, nggih Pak. Biasanya lokasi tersebut diakses anak-anak untuk ke lokasi camping. Jalan menuju makam juga gelap sehingga membatasi pandangan para peziarah yang datang pada malam hari,” ungkapnya.
Penulis : Kontributor Kab Kudus
Editor : Di, Diskominfo Jateng