Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Nguri-uri” Budaya Lokal, Purbalingga Gelar Festival Kenthongan dan Festival Ebeg
- 29 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA – Tak-tek, tak-tek, tak-tek, alunan suara kentongan memenuhi atmosfer Alun-alun Purbalingga, Minggu (27/8/2023). Musik tradisional tersebut dimainkan secara bergantian oleh 17 grup kentongan dari seluruh kecamatan di Purbalingga, pada acara Festival Kethongan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga, dalam rangka memperingati HUT Ke-78 Kemerdekaan RI.
Wakil Bupati Purbalingga, Sudono, mengungkapkan, festival diselenggarakan sebagai momentum pemulihan pasca Covid-19, bagi para pekerja seni dan musisi, termasuk musisi musik kentongan di Kabupaten Purbalingga. Selain itu, festival kentongan adalah cara pemerintah untuk menjaga eksistensi budaya lokal.
“Keberadaan seni tradisional kenthongan wajib kita rawat, kita jaga dan kita lestarikan,” kata Wabup Sudono usai menyaksikan acara tersebut.
Ketua DPRD Bambang Irawan dalam sambutannya mengungkapkan, salah satu yang harus dipertahankan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia adalah berkepribadian dalam kebudayaan. Menurutnya, seni musik kentongan adalah budaya lokal masyarakat Purbalingga.
Kepala Bappelitbangda Kabupaten Purbalingga, Suroto selaku pantia menyampaikan pemenang akan mendapatkan piala dan uang pembinaan.
“Uang pembinaan tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Ketua DPRD juga menambahkan uang pembinaan sejumlah Rp5 juta,” katanya.
Sebagai informasi, Juara I diraih Kecamatan Kemangkon, Juara II Kecamatan Purbalingga, Juara III diraih Kecamatan Bojongsari sekaligus menyabet Juara Favorit.
Selanjutnya, Juara Harapan I diraih Kecamatan Bukateja, Juara Harapan II diraih Kecamatan Kalimanah, dan Juara Harapan III diraih Kecamatan Rembang.
Festival Ebeg
Tak hanya kentongan, Pemkab Purbalingga juga menggelar Festival Ebeg Piala Bupati sebagai upaya menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap kesenian tradisional.
Kegiatan tersebut diikuti oleh para pelaku seni ebeg alias kuda lumping, perwakilan dari setiap kecamatan di Purbalingga, di lapangan Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga, Minggu (27/8/23).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga, Tri Gunawan, menyampaikan, antusiasme masyarakat terhadap pertunjukkan ebeg menunjukkan kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal masih tinggi. Bahkan, Festival Ebeg sekarang menjadi idola masyarakat Purbalingga.
“Ketika kami mengadakan berbagai kegiatan terkait dengan ebeg, rata-rata penontonnya luar biasa. Ini bisa menjadi tolak ukur bapak ibu adalah orang-orang yang cinta terhadap seni budaya yang ada di Kabupaten Purbalingga. Insyaallah, kami akan senantiasa menyelenggarakan kegiatan ini menjadi event tahunan untuk nguri-uri kebudayaan jawa,” ungkapnya.
Ketua Paguyuban Keluarga Ebeg Purbalingga (Paku Beling) Teguh Purwanto, selaku pelaksana kegiatan menyampaikan, sebagai bentuk penghargaan materiil, pihaknya menyediakan hadiah piala dan uang pembinaan bagi peserta terbaik.
“Uang pembinaan tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Ketua DPRD juga menambahkan uang pembinaan sejumlah Rp5 juta.
Rinciannya, imbuh Teguh, juara satu akan mendapatkan piala dan tropi bergilir ditambah uang pembinaan Rp5 juta, juara kedua mendapatkan piala ditambah uang pembinaan Rp3 juta, dan juara tiga mendapatkan piala dan uang pembinaan Rp2 juta,” katanya.
Ditambahkan, setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri, penampil ebeg dari Kecamatan Purbalingga keluar menjadi juara satu, Kecamatan Bojongsari juara dua, dan Kecamatan Kalimanah juara 3.
Penulis: Gn, Prokompim Purbalingga/ DHS, Kominfo Purbalingga
Editor: Tn, Diskominfo Jateng