Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
NGURI-URI BUDAYA JAWA MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB BERSAMA
- 14 Dec
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA- Budaya asli Indonesia khususnya jawa mulai asing bagi generasi penerus. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran Pemerintah kabupaten Purbalingga untuk melestarikan budaya jawa agar tetap dikenal oleh generasi muda dan tidak punah. Oleh karena motivasi tersebut, Pemkab Purbalingga mengadakan lomba karawitan bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Rabu(13/12/2017) di Pendopo Dipokusumo Purbalingga.
Lewat sambutannya kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Heriyanto menyampaikan keprihatinannya kepada generasi muda yang mulai tidak mengenal budayanya sendiri. Dia mengatakan ada hal unik yang dilakukan Pemkab dalam hari jadinya yaitu mengadakan lomba karawitan. sebelumnya tidak ada event semacam ini apalagi ketika hari jadi.
“Saya prihatin kepada generasi muda yang mulai meninggalkan budayanya dan kebarat-baratan. langkah yang diambil Pemkab mengadakan lomba karawitan sangatlah tepat karena kalau bukan kita yang melestarikan budaya sendiri siapa lagi,” kata Heriyanto.
Heriyanto mengatakan langkah Pemkab Purbalingga untuk melestarikan budaya jawa sangatlah serius. hal itu ditandai dengan bantuan paket gamelan kepada beberapa kecamatan dan tidak menutup kemungkinan bantuan paket gamelan juga akan diberikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Pemerhati budaya gamelan Purbalingga Sutomo menandaskan kegiatan hari jadi Purbalingga ke-187 yang mengangkat budaya jawa perlu mendapat apresiasi karena generasi muda sudah mulai terdistorsi oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya asli jawa. dia menambahkan selama dia membimbing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) merasa bangga melihat semangat para peserta.
“Saya merasa bangga kepada para peserta yang telah bersemangat mengikuti latihan dan perlombaan dengan baik. kekurangan merupakan hal wajar karena karawitan merupakan hal baru bagi mereka(peserta),” katanya.
Lomba Karawitan tingkat sekolah menengah adalah hari terakhir atau hari kelima. Sebelumnya telah dilangsungkan lomba karawitan tingkat OPD, UPT Pendidikan, Umum, Kecamatan. Peserta dari SMP N 1 Bobotsari bernama Cahyo berujar awalnya dia tidak mengenal sama sekali karawitan. Namun dengan adanya lomba yang diadakan Pemkab dia mengaku menyukai karawitan dan bersemangat berlatih di hari-hari mendatang.
“Dulu saya tidak mengenal sama sekali karawitan apalagi bisa. Tapi sekarang saya menyukai karawitan dan akan lebih bersemangat lagi,” pungkas Cahyo.