Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
New Normal, Pemkot Gunakan Faceprint untuk Presensi Pegawai
- 09 Jul
- yandip prov jateng
- No Comments

KOTA PEKALONGAN – Pada era new normal ini, presensi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan, yang semula menggunakan fingerprint beralih ke faceprint, untuk meminimalisasi penyebaran virus corona melalui sentuhan.
“Kedisiplinan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan sangat penting. Pada saat pandemi Covid-19 presensi dengan fingerprint ditiadakan, kemudian faceprint mulai dimanfaatkan untuk mengawali new normal. Sehingga tidak perlu bersentuhan, cukup dengan rekaman wajah sudah bisa presensi,” terang Kepala Diskominfo Kota Pekalongan, Yos Rosyidi usai membuka pelatihan penggunaan faceprint untuk para operator Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Broadband Learning Centre (BLC) Diskominfo, Kamis (8/7/2020).
Disampaikan Yos, Diskominfo Kota Pekalongan mendapat tugas dari Sekretaris Daerah untuk uji coba penggunaan mesin faceprint sebagai presensi selama 15 hari dan berhasil dengan baik. Sehingga dilakukan pelatihan setting mesin faceprint untuk OPD yang sudah melakukan pengadaan mesin faceprint tersebut.
“Pesertanya baru sepuluh OPD yang sudah mempunyai dan siap mesin faceprint-nya. Akan ada kloter selanjutnya secara bertahap, menyesuaikan kesiapan OPD dalam pengadaan mesin faceprint,” jelas Yos.
Dia mengungkapkan, selain mengadakan pelatihan faceprint, para operator OPD juga diberikan pelatihan tentang operasionalisasi aplikasi zoom untuk video conference (vicon) antar OPD. Karena pada masa pandemi Covid-19 ini, penyelenggaraan rapat maupun seminar lebih sering menggunakan vicon .
“Selama pandemi ini, Pemerintah Kota Pekalongan selalu menggunakan vicon baik dengan kementerian maupun provinsi. Di Setda sudah disiapkan tiga lokasi untuk vicon, akan tetapi untuk yang bersifat internal atau antar OPD diharapkan mandiri. Sehingga kali ini kami juga melatih para operator sistemnya, agar dapat melaksanakan di instansi masing-masing secara aman,” papar Yos.
Menurutnya, OPD tidak perlu khawatir berlebihan akan keamanan data saat menggunakan zoom ataupun aplikasi vicon lainnya, selama mereka sudah melakukan langkah2 antisipasi dengan benar.
Dia menjelaskan, agar penggunaan zoom lebih terjamin keamanannya, sistem operasi harus aman dulu dari virus, spyware dan malware. Kemudian unduh aplikasi zoom di tempat resmi, lalu saat login, sebaiknya menggunakan dua faktor autentifikasi.
“Untuk host penyelenggaraan vicon itu harus menggunakan zoom yang berbayar, karena jauh lebih banyak kontrol keamanannya. Host juga harus menggunakan meeting id yang berubah-ubah setiap saat. Dan terakhir host jangan membagikan meeting id dan password melalui media sosial. Diusahakan untuk mengirim datanya ke masing-masing pribadi.
Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : dnk/Diskominfo Jateng