MUSRENBANGWIL SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA DIGELAR DI BOYOLALI

  • 20 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

 

BOYOLALI – Dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018, Bappeda Provinsi Jawa Tengah menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) se-Eks Karesidenan Surakarta di Pendopo Gede Kabupaten Boyolali, Kamis (16/3). Kegiatan yang diberi tajuk Rembug Bareng Gubernur Jawa Tengah ini diikuti Bupati/Walikota dan stakeholder dari Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten serta Kota Surakarta. Musrenbangwil ini dimaksudkan untuk menjembatani perencanaan strategis jangka Menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan yang juga melibatkan sejumlah perwakilan masyarakat dari gender, anak-anak dan penyandang difabel.

Dalam kegiatan ini setiap kepala daerah menyampaikan laporan terkait rencana pembangunan dan permasalahan yang sedang dihadapi di daerahnya masing-masing. Rata-rata permasalahan yang dihadapi yakni masalah infrastruktur jalan yang belum baik, perbatasan wilayah, kesehatan dan pendidikan serta permasalahan lain.

Namun demikian beda dengan Bupati Boyolali, untuk usulan dari Kabupaten Boyolali diprioritaskan peningkatan ruas jalan. Terdapat 10 ruas jalan yang diusulkan diantaranya ruas Ngadirojo-Sampetan, ruas Mojosongo-Pasekan dan Jrebeng-Repaking serta tujuh ruas lainnya. Usulan peningkatan jalan ini diajukan anggaran sebesar Rp 46,5 miliar.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan teleconference dengan warga masyarakat Desa Banyuanyar, Ampel, Boyolali dengan peserta Musrenbangwil. Dalam perbincangan dengan Gubernur Jateng, sejumlah perwakilan warga Desa Banyuanyar mengajukan berbagai bantuan dan mengungkapkan permasalahan.
Sejumlah pekerjaan rumah dari daerah di wilayah eks-Karesidenan Surakarta yang disampaikan Gubernur Ganjar diantaranya kemiskinan, pengangguran terbuka, inflasi dan infrastruktur.

Berita Terkait