Museum Batik Gelar Lomba Vlog dan Membatik dari Rumah

  • 28 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Memperingati Hari Batik Nasional (HBN) yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober, Museum Batik Kota Pekalongan menggelar lomba membatik dari rumah dan lomba vlog tentang pelestarian batik di tengah pandemi. Ajang ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan di Museum Batik, yang berkurang akibat adanya pandemi Covid-19.

“Tingkat penurunan pengunjung saat ini, mencapai lebih dari 70 persen. Selain memperingati HBN, lomba ini juga bertujuan untuk mengisi kegiatan siswa sekolah saat melakukan pembelajaran secara daring di rumah,” jelas Kepala UPTD Museum Batik Pekalongan Bambang Saptono, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat siang (25/9/2020).

Menurut Bambang, dengan masih mewabahnya pandemi Covid-19, sistematika perlombaan peringatan HBN tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, agar tidak terjadi kerumunan massa. Tahun ini, pelaksanaan lomba dilakukan secara online, dengan mengumpulkan hasil karya peserta melalui email museum.batik@yahoo.com.

“Peserta dapat mengerjakan dari rumah masing-masing. Untuk lomba vlog syaratnya, cukup merekam diri sendiri selama dua menit, membuat video dengan konten sesuai tema, yakni Bangkitlah Batik Indonesia. Isi konten mempromosikan pelayanan Museum Batik sesuai protokol kesehatan. Waktu pengerjaan mulai 1-7 Oktober 2020, dengan batas pengumpulan, yaitu 8 Oktober 2020,” imbuhnya.

Bambang memaparkan, pada tahun ini jenis yang dilombakan meliputi kategori membatik dan vlog. Dalam kategori membatik, terdapat tingkatan TK, SD, SMP, SMA hingga umum. Pemenang pada setiap kategori akan mendapatkan hadiah total jutaan rupiah. Ia berharap, dengan adanya perlombaan ini, mampu membangkitkan kembali ketertarikan masyarakat untuk berkunjung dan belajar membatik ke museum.

“Masyarakat dapat mengunjungi Museum Batik untuk mendaftarkan diri dan mendapatkan materi pelaksanaan lomba membatik dari rumah. Apabila peserta berhalangan hadir, dapat diwakilkan oleh guru atau orang tuanya,” tandasnya.

Selama adaptasi kebiasaan baru ini, lanjut Bambang, Museum Batik telah menerapkan berbagai protokol kesehatan, seperti penyediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer hingga pengecekan suhu dengan thermogun kepada pengunjung. Sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir berkunjung ke museum saat ini.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait