Murid PAUD Belum Boleh Ikuti Pembelajaran Tatap Muka

  • 08 Apr
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BANYUMAS – Pemerintah Pusat belum memastikan waktu pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar tatap muka bagi jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Selama menunggu dan belajar dari rumah, orang tua dan guru diharapkan mampu menciptakan metode belajar yang seru sebagai bentuk adaptasi terhadap situasi pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati, pada acara seminar dengan tema Parenting dan Peran Bunda Paud Menuju Layanan PAUD Berkualitas. Acara tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas di Ruang Purwokerto Smart Room Graha Satria Purwokerto, Rabu (7/4/2020).

Menurutnya, kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas di masa pandemi masih sesuai dengan keputusan pemerintah pusat, yakni memberlakukan pembelajaran jarak jauh. Namun, pemkab siap mengakomodasi para orang tua murid yang mengalami keterbatasan dalam program pembelajaran jarak jauh. Pihaknya pun memperbolehkan pembelajaran tatap muka secara terbatas, yakni guru berkunjung ke rumah murid dengan peserta sebanyak 2-3 anak.

“Namun tidak boleh semua anak agar guru tidak terlalu capek dan justru bisa menurunkan imun,” kata Irawati

Sementara itu, Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Banyumas, Erna Husein, meminta para orang tua murid dan guru untuk saling berkomunikasi secara intens mengenai perkembangan fisik dan mental anak didik mereka.

“Untuk itu, lakukan koordinasi dan komunikasi yang intens dengan para orang tua. Masa pandemi ini memang berat, tapi jangan sampai kita lalai memperhatikan tumbuh kembang anak-anak kita,” ujar Erna.

Meskipun penuh tantangan dan perlu adaptasi dalam menghadapi pandemi, Erna berharap para orang tua dan guru berfokus dengan hal-hal positif. Misalnya, orang tua menjadi memiliki banyak waktu dengan anak dan memperhatikan tumbuh kembang anak. Sedangkan bagi para guru, menjadi ajang untuk lebih peka dan memahami perkembangan teknologi dan proses mengajar melalui teknologi digital.

“Saya paham, bagi para orang tua mungkin ada yang jenuh karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Tumbuhkan selalu kesabaran dan cari metode-metode belajar yang kreatif agar anak tidak bosan, dan di sisi lain juga tidak mengesampingkan pekerjaan para orang tua,” tuturnya.

Praktisi PAUD, Sisilia, mengatakan, para guru dan orang tua sebaiknya memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi terkait tumbuh kembang anak. Kepada para orang tua, Sisilia berpesan bahwa belajar tidak melulu dilakukan dengan metode yang serius dan formal.

“Manfaatkan situasi apapun, sesusi keinginan anak. Misal anak ingin bermain air dengan tanah, disitu orang tua bisa mengajari warna coklat misalnya. Serta bisa belajar dengan hal-hal sederhana di sekitar, seperti berhitung, belajar warna dan lainnya. Berikan penghargaan dan pujian saat mereka melakukan sesuatu dengan benar,” ucap Sisilia.

Penulis: Kontributor Banyumas
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait