Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Meski New Normal Harus Tetap Waspada
- 24 Jun
- yandip prov jateng
- No Comments

PATI – Tatanan kenormalan baru di Kabupaten Pati terus didorong. Termasuk, dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat yang masih salah mengartikan new normal.
“Masih banyak yang beranggapan tatanan new normal berarti hidup normal seperti biasanya. Padahal tidak seperti itu, melainkan kehidupan yang normal harus disertai dengan menjaga kewaspadaan, yaitu memakai masker, pola hidup sehat dan menghidari kerumunan,” kata Bupati Pati Haryanto, saat menggelar rapat koordinasi dalam rangka persiapan menuju new normal di Ruang Joyokusumo Setda Kabupaten Pati, Senin (23/6/2020).
Karenanya, dia berupaya menjaga kelangsungan pelaksanaan tugas fungsi pemerintahan, pelayanan publik, pendidikan, kegiatan perekonomian dan sosial dengan tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan.
Ditambahkan, pada tatanan new normal pada penyelenggaraan pendidikan keagamaan seperti di lingkungan pondok pesantren (ponpes), diharapkan pihak-pihak terkait harus mempersiapkan sarana prasarana dan SDM yang memadai. Di antaranya membuat Tim Gugus Covid-19 sendiri di lingkungan ponpes.
“Yang mewajibkan dan memastikan para penghuni ponpes untuk menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun, serta pengasuh ponpes juga wajib menyediakan tempat karantina secara mandiri dan tempat tidur berjarak 1,5 meter,” jelasnya.
Menurut bupati, jumlah ponpes yang ada di Kabupaten Pati ada sekitar 200-an pondok. Dan hanya belasan ponpes yang memenuhi aturan dan kriteria tersebut.
“Tidak mudah dalam melaksanakannya namun kita laksanakan secara bertahap. Ponpes yang sudah siap tinggal berkirim surat permohonan. Nanti ada tim yang memverifikasi, kalau yang belum siap ya jangan dipaksakan siap,” tegasnya.
Bupati berpesan, agar santri yang berasal dari daerah pandemi jangan dulu kembali ke ponpes. Kalaupun tetap kembali harus dikarantina selama 14 hari, supaya jangan sampai muncul klaster baru yang justru akan semakin membuat kewalahan dalam penanganannya.
“Kalau sampai terjadi, yang ditanya pasti saya bukan anda. Nanti kami dikira tidak bekerja. Bahkan sampai ada yang membandingkan dengan tempat hiburan yang tetap buka. Mana ada saya memperbolehkan, kalau toh ada, itu curi-curi,” jelasnya.
Penulis : Tim Media Center Diskominfo Kab Pati
Editor : Di, Diskominfo Jateng