MENYONGSONG HARI KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2017

  • 15 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SOLO – Rapat koordinasi pengurangan risiko bencana, menyongsong hari kesiapsiagaan bencana nasional tahun 2017 yang di hadiri oleh para perwakilan BPBD dari seluruh Prov. Jawa Tengah dengan di pimpin oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah dan Wakil Walikota Surakarta berlangsung lancar di Hotel Indah Palace, Kamis (13/4).

Dalam acara tersebut baik Gubernur Jateng dan Walikota Surakarta keduanya berhalangan hadir sehingga Wakil Gubernur Jateng, Heru Sudjatmoko dan Wakil Walikota, Achmad Purnomo yang hadir untuk menggantikan mereka. Ditemani pula oleh Deputi 1 Pencegahan dan Kesiap-Siagaan BNBP, Wisnu Wijaya dan Kalakhar BPBD Prov.Jateng, Sarwa Pramana.

Acara dibuka dengan laporan dari Sarwa Prama selaku Kalakhar  BPBD Prov. Jateng yang menjelaskan maksud acara tersebut sekaligus untuk memperingati 7 tahun terjadinya erupsi gunung merapi yang terjadi pada tahun 2010 silam, kemudian dilanjutkan oleh sambutan sekaligus ucapan selamat datang di Kota Surakarta oleh Walikota yang dalam hal ini di wakilkan oleh Wakil Walikota.

Dalam sambutannya Walikota mengucapkan selamat datang dan membahas mengenai permasalah bencana yang terjadi di kota Solo, khususnya masalah banjir yang pernah terjadi pada tahun 2007 silam yang telah menggenangi beberapa daerah di kota Solo. “Akhir tahun 2007 lalu Kota Solo mengalami banjir besar akibat meluapnya sungai Bengawan Solo. Daerah yang terkena banjir adalah daerah sekitar aliran Bengawan Solo, diantaranya yaitu kelurahan Sewu, Pucangsawit, Jagalan, Joyosuran, Joyontakan, Semanggi. Banjir tahun 2007 adalah banjir terbesar setelah banjir tahun 1966. Namun demikian, setiap tahunnya daerah tersebut tidak luput juga dari genangan air akibat banjir meluapnya aliran Bengawan Solo.”

Lebih lanjut walikota menjelaskan dalam kaitan tersebut, Pemerintah Kota Surakarta sudah melakukan tanggap darurat terhadap bencana yang timbul, baik dari sisi alat untuk evakuasi maupun logistik bagi masyarakat yang mengungsi. Bahkan tindak lanjut dari tanggap darurat bencana tersebut, Pemerintah Kota Surakarta juga  merelokasi perumahan penduduk disepanjang bantaran sungi yang terkena banjir dan ditempatkan di rumah susun sewa sederhana yang disiapkan Pemkot.

Untuk itu melalui Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) Walikota berharap jajaran pemerintah dapat semakin siap siaga dalam menghadapi bencana di daerahnya. Bukan hanya banjir, namun bencana longsor dan angin ribut juga sering melanda daerah di Jawa Tengah. Dalam akhir sambutan Walikota yang dalam hal ini di bacakan oleh Wakil Walikota Surakarta, Pemerintah Kota Surakarta mengucapkan terima kasih kepada Badan Penanggulangan  Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah, yang telah memberikan pengetahuan, atau teknik-tehnik tertentu dalam memanajemen kemungkinan bencana yang akan terjadi.

Setelah sambutan Walikota selesai acara dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur Jawa Tengah yang dalam hal ini diwakilkan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah sekaligus secara resmi membuka acara rapat koordinasi tersebut. Dalam sambutannya tersebut, Gubernur Jateng menekankan atau mengingatkan BPBD mengenai banyaknya bencana yang terjadi pada awal tahun 2017. “Hal ini tentu menjadi keprihatinan kita semua. Kondisi cuaca yang ekstrim dan perilaku manusia yang belum menghormati alam seperti melakukan penebangan liar, membuang sampah di sungai, dll, itulah yang menjadi salah satu penyebab bencana.”

“Dengan mengucap bismillah dengan ini saya membuka secara resmi rapat koordinasi pengurangan risiko bencana, menyongsong hari kesiap siagaan bencana nasional tahun 2017.” tutup Wakil Gubernur sekaligus meresmikan acara rapat koordinasi pada siang hari tersebut.

Berita Terkait