Menko PMK Dorong Percepatan Penataan Kawasan Kumuh

  • 28 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

SURAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Pemkot Surakarta segera menuntaskan penataan wilayah kawasan kumuh secara menyeluruh, hingga mencapai target nol kawasan kumuh.

Ia meyakini, jika hal tersebut terwujud, Kota Surakarta dapat menjadi percontohan untuk menyelesaikan persoalan kawasan kumuh di wilayah lain.

Hal tersebut diungkapkannya saat Rapat Koordinasi tindak lanjut pembangunan rumah sederhana di kawasan Semanggi bersama Pemkot Surakarta, Rabu (27/10/2021).

“Ya harus nol (kawasan kumuh) nanti. Solo harus jadi model yang nanti kita harapkan ini menjadi semacam prototipe untuk menyelesaikan persoalan pemukiman kumuh di daerah lain,” jelasnya.

Ia mengatakan saat ini program penataan kawasan kumuh Kota Surakarta telah berjalan dan ditargetkan rampung di tahun 2022.

Selain menggunakan APBN dan APBD, sumber dana yang dipergunakan dalam program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tersebut juga berasal dari program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan yang digandeng pemerintah.

“Sudah jalan, kita harapkan 2022 sudah selesai semua. Pokoknya saya menyanggupi beberapa yang nanti akan segera saya percepat, termasuk membantu mencarikan sumber dari CSR untuk pembangunan rumah layak huni. Itu yang tidak bisa didanai Kementerian terkait, terutama PUPR, karena jumlahnya lebih banyak,” katanya.

Muhadjir menegaskan, penataan kawasan kumuh penting dilakukan sebagai langkah awal untuk pengentasan kemiskinan.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan, Pemkot Surakarta siap untuk mempercepat penataan kawasan kumuh khususnya di wilayah Semanggi.

Namun, hingga saat ini masih terdapat sisa hunian yang belum tercover serta masih adanya Pasar Ayam di wilayah semanggi yang dapat mempengaruhi kualitas air dan potensi wilayah kumuh.

“Saya hanya menyampaikan masih ada beberapa hunian yang belum tercover. Selain itu di Semanggi ada Pasar Ayam yang bisa mempengaruhi kualitas air di sana. Selain itu juga perlu dukungan pembangunan Mako Brimob di wilayah Semanggi,” jelasnya.

Penulis : Kontributor Kota Surakarta
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait