MENGINTIP HARI RAYA NYEPI DI KOTA SANTRI

  • 29 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Meskipun terkenal dengan sebutan kota santri karena banyak pondok pesantren yang berdiri. Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal tetap memberikan kenyamanan bagi puluhan umat hindu yang tinggal di kecamatan tersebut.

Bupati Kendal dr. Mirna Anissa, M.Si memberikan jaminan bahwa semua umat beragama bias hidup dengan suasana yang kondusif di Kabupaten Kendal. Hal tersebut disampaikannya di sela – sela kunjungannya di Pura Eka Darmajati di Kaliwungu Kendal, Senin (27/3).

Menurut Bupati Mirna, semua umat beragama merupakan warga masyarakat Kabupaten Kendal memiliki hak yang sama dalam menjalankan kewajiban agamanya masing – masing. Oleh karenanya Pemerintah wajib melindungi dan mengayominya.

Di dukuh Suking, Sumberejo, Kaliwungu, puluhan umat hindu hidup nampak sibuk memasang beragam ornamen dan sesaji jelang perayaan Hari Nyepi diiringi lagu puji-pujian terhadap dewa.

Meski berada di pemukiman yang mayoritas umat muslim, mereka bisa beribadah dengan tenang di Pura Eka Dharma Jati yang berada di daerah tersebut.

Pinandita Pura Eka Dharma Jati Kusnadi mengungkapkan, elama 45 tahun tinggal di daerah tersebut tidak pernah sekalipun ada gesekan atau konflik dengan umat agama lain.

“Masyarakat sini guyup, dan menjunjung toleransi meski ada Pura di tengah pemukiman yang mayoritas muslim, sebaliknya kami sering dibantu bila ada acara” ujarnya pada Tribun Jateng, Senin (27/03/2017).

Kendati demikian, Kusnadi tetap menghormati warga yang berbeda agama dengan merayakan Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1939 dengan cara sederhana yang diiawali Taur Agung yang akan dilaksanakan, nanti malam.

“Kami hanya memasang ornamen seperti janur di lingkungan Pura tidak sampai di pintu masuk desa agar umat lain tidak terganggu, ” imbuhnya

Kusnadi mengungkapkan ada empat Pura yang berdiri di Kab Kendal yakni di Sumberejo, Kec Kaliwungu, Singorojo Kec Boja, dan dua Pura di Patean Kec Sukorejo.

Kusnadi mengatakan Pura Eka Dharma Jati menjadi pilihan tempat ibadah umat Hindu yang berada di Kendal Kota atau bawah sebab tiga pura lain terletak di daerah pegunungan di Kabupaten Kendal.

Menurutnya ada sekira 50 umat Hindu yang rutin bersembahyang di Pura seluas 10 meter tersebut. “Pura ini juga merupakan pura tertua di Kendal yang dibangun sejak 1972, tidak heran beragam kain yang digunakan untuk sembahyang diberikan langsung oleh Panandita dari Bali, ” ungkapnya.   ( Kontributor Kendal / heDJ )

Berita Terkait