Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Menari di Tengah Pandemi, Hidupkan Kembali Geliat Budaya di Kota Bengawan
- 30 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

SURAKARTA – Pemerintah Kota Surakarta menggelar event Solo Menari dalam rangka memperingati Hari Tari Sedunia (World Dance Day) yang jatuh setiap 29 Maret secara serentak melalui virtual dari 54 kelurahan di Kota Surakarta, berpusat di Rumah Kabudayan nDalem Joyosuman, Kamis (29/4/2021). Mengusung tema “Menari di Tengah Pandemi”, kegiatan tersebut diramaikan lebih dari 400 orang penari dari berbagai sanggar dan komunitas di Kota Surakarta.
Hadir pula dalam acara itu mantan Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, GPH Paundrakarna, dan para seniman Kota Bengawan.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming menyampaikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan event budaya di wilayahnya, dengan pembatasan jumlah penonton. Selain itu Gibran tetap ingin memberikan ruang bagi budayawan di Solo.
“Selama masa pandemi, event budaya di Kota Solo sempat terhenti. Ingin kita mulai lagi tapi masih dengan penonton yang terbatas. Kita ingin event-event budaya jangan sampai berhenti di tengah pandemi seperti ini. Kita tetap ingin memberikan ruang untuk budayawan dan penari Solo,” jelas Gibran.
Selain itu, Gibran mengimbau masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan dan mengingatkan pentingnya partisipasi anak-anak dalam event budaya.
“Jangan sampai anak-anak nggak tahu tarian kita,” ujarnya.
Beberapa tarian disuguhkan pada pagelaran Solo Menari 2021 ini. Tari Gambyong Retno Kusumo menjadi tarian pembuka, dilanjutkan dengan Tari Kidang yang dibawakan 400 penari anak-anak serentak di 54 kelurahan di Kota Solo.
Selanjutnya dipentaskan Tari Indonesia Bersatu, dari koreografer GPH Paundrakarna, dilanjutkan dengan Tari Hope dari koreografer Danang Pamungkas. Solo Menari 2021 ditutup dengan pertunjukan Wayang Orang Sriwedari, dan Tari Kusuma Yudha dari Dinas Kebudayaan Kota Surakarta.
Penulis : Kontributor Kota Surakarta
Editor: WH/DiskominfoJtg