MEDSOS KINI DIANGGAP SUDAH MENGKHAWATIRKAN

  • 17 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Pelajar diharapkan bisa menjadi agen perubahan dalam pembangunan, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TI) yang kini berkembang sangat cepat. Dan di era digital ini, pelajar diminta untuk bisa memanfaatkan sebaik-baiknya jaringan internet, dengan menciptakan karya baru yang berpotensi memberikan manfaat dan nilai tambah. Sehingga keberadaan IT bisa membawa manfaat dan nilai tambah bagi pelajar dalam menyongsong masa depannya, tidak malah sebaliknya.

Hal itu disampaikan oleh Drs Muryono SH. MPd, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal, dihadapan seratusan pelajar SMA/SMK kabupaten Kendal yang mengikuti kegiatan Pengkajian dan Penelitian bidang Informasi dan Komunikasi bertema “Pengaruh teknologi informasi dan komunikasi dalam pembentukan karakter pelajar, Selasa (16/5) di eks gedung Korpri Kendal.

Kegiatan tersebut menurut panitia, Sutopo SH, Kasi Publikasi dan Sumberdaya Komunikasi pada Diskominfo Kendal, bertujuan meningkatkan kualitas SDM pelajar dibidang teknologi informasi dan komunikasi. Disamping itu juga untuk membekali pelajar akan manfaat dan dampak negatif dari teknologi informasi dan komunikasi sehingga nantinya pelajar bisa mensikapinya dengan baik dan mampu memilah-milah mana yang baik dan yang tidak baik, terkait informasi yang berkembang dengan bebas.

Tiga narasumber yang dihadirkan oleh panitia, ketiganya menyoroti tentang keberadaan media sosial (medsos) yang saat ini sedang marak dan booming, terutama dikalangan remaja dan pelajar. Bahkan medsos kini dianggap sudah sampai pada level yang mengkhawatirkan bagi penggunannya, bila mereka tidak mampu memfilter semua informasi yang tersaji di dalamnya. Namun sebaliknya, medsos akan bisa berdampak positif bila bisa di kelola dan dimanfaatkan dengan baik.

“Internet/medsos bisa berdampak positif apabila digunakan untuk hal-hal positif dan bertanggung jawab. Sebaliknya internet juga dapat memberikan dampak negatif apabila digunakan untuk aktifitas seperti cyber bullying, porn, ciber stalking, ciber gambling dan sebagainya”, ungkap Imam Tadjudin.( Kontributor Kendal / heDJ )

 

Berita Terkait