MADRASAH DIHARAPKAN ADOPSI KARAKTER JEMPOL

  • 16 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Sebanyak 2 ribuan orang memadati Halaman komplek MIM Bodaskarangjati dan halaman Masjid Besar Jenderal Soedirman “Daarul Falaah” Desa Bodaskarangjati Kecamatan Rembang, Ahad (14/01) untuk mengikuti kegiatan jalan sehat. Kegiatan tersebut dalam rangka milad ke 50 MIM Bodaskarangjati yang jatuh pada 8 Januari yang lalu.
Kepala MIM Bodaskarangjati, Choeriyah mengatakan jalan sehat yang dilakukan merupakan kegiatan kali pertama. Kegiatan tersebut mengambil tema Setengah Abad MIM Bodaskarangjati, Berprestasi, Kreatif dan Berakhlak Islami. Kegiatan diawali dengan Senam Maumere, fun walk, performTapak Suci dan pengundian door prize.
” Ada beberapa door prize yang kita sediakan antara lain mesin cuci, rice cooker, juicer, setrikaan dan ratusan hadiah hiburan lainnya. Hadiah berasal dari para donatur.” katanya
Kasubbag TU, Ahmad Muhdzir yang mewakili Kepala Kankemenag Kabupaten Purbalingga dalam wawancara singkatnya berpesan agar madrasah mengadopsi karakter jempol (ibu jari – red.).
 ” Madrasah itu ibarat jempol pada tangan kita. Ia mempunyai sifat mampu berkoordinasi, berkolaborasi, berkomunikasi, kompak dan bekerjasama dengan keempat jari lainnya. Begitu pun dengan madrasah, ia harus mampu menempatkan diri layaknya jempol. Walaupun di posisi pinggir namun perannya sangat penting dalam mewujudkan generasi yang berakhlaq Qur’ani,” ungkapnya.
Muhdzir juga menguraikan akronim kata Jempol yang tersusun atas 6 huruf. J berarti jujur (ash shidq) bermakna bahwa Madrasah mengajarkan kejujuran, sebagaimana Rosulullah melarang berdusta ). E, Eling (adz dzikr), bermakna Madrasah mengajarkan kepada muridnya untuk eling, ingat kepada Allah Sang Pencipta, kepada orang tua dan guru. M dari kata Mapan (al matiin) dimaknakan bahwa Madrasah mengajarkan agar muridnya mapan, disiplin dalam belajar dan beribadah. P, Patrap (al ahlaq al kariim) – Madrasah mengajarkan unggah-ungguh, budi pekerti luhur (ahlaqul karimah). O, Omber (Ash Shobr) Madrasah harus mewariskan sifat sabar, jembar pikiran untuk menerima dan memahami ilmu, Jembar hati untuk menerima ilmu yang benar.
” Yang terakhir L dari kata Legowo (Muhlisuun) – Madrasah mengajarkan keikhlasan dalam tholabul ‘ilmi, mengamalkan dan mensyi’arkan ilmu yang bermanfaat,” katanya.
Kepala Dinporapar, Yanuar Abidin dalam sambutannya mewakili Bupati Purbalingga menyampaikan  selamat dan apresiasi serta harapan agar MIM Bodaskarangjati sukses dalam melahirkan generasi yang cerdas mental dan spiritual. Upaya madrasah tersebut dinilai sejalan dengan misi Kabupaten Purbalingga yaitu menciptakan masyarakat yang bertaqwa serta mewujudkan peningkatan pendidikan. Dalam kesempatan tersebut Yanuar juga menyampaikan bantuan pengadaan door prize dari Bupati Purbalingga dalam bentuk uang tunai. (PI-2 )

Berita Terkait