LOWONG, 687 JABATAN PERDES SEGERA DIISI

  • 06 Sep
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Sebanyak 687 lowongan perangkat desa (Perdes) dibuka untuk mengisi kekosongan jabatan, termasuk sekretaris desa (Sekdes) PNS yang ditarik ke lingkungan satuan kerja (Satker) Pemkab Boyolali.Ratusan lowongan Perdes tersebut di antaranya terdiri dari 179 jabatan Kaur (kepala urusan), 147 Kadus (kepala dusun), 124 Kasi (kepala seksi), serta 237 posisi Sekdes yang sebelumnya diisi Sekdes PNS.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto, mengatakan proses seleksi untuk pengisian kekosongan jabatan Perdes tersebut tengah berjalan. Purwanto menegaskan, pihaknya berupaya seoptimal mungkin supaya kekosongan Perdes tersebut dapat segera terisi.

“Tahapan seleksi sudah dimulai,” ungkap Purwanto, Selasa (5/9) kemarin.

Sedangkan pelaksanaan ujian tertulis nantinya, menurut Purwanto sesuai dengan kesepakatan dengan panitia desa, seleksi tertulis akan dilangsungkan di Kantor Kecamatan setempat pada Oktober mendatang.

Purwanto menargetkan, proses seleksi untuk pengisian Perdes yang lowong selesai pada November dan untuk pelantikannya sudah bisa dilakukan pada Desember mendatang. Diharapkan, di awal tahun 2018 nanti pelayanan masyarakat di setiap desa di Boyolali dapat semakin optimal karena sudah tidak ada kekosongan jabatan Perdes.

“Dengan pengisian ini kan sudah seharusnya pelayanan ke masyarakat akan tambah baik. Apalagi tugas setiap perangkat sudah sesuai dengan Tupoksinya masing-masing,” jelas dia.

Sementara itu berkaitan dengan proses seleksi Perdes ini, Purwanto mengatakan pihaknya sudah terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Dijelaskannya, sejumlah syarat untuk ikut seleksi Perdes yang harus dipenuhi pemohon, antara lain yakni pemohon surat keterangan sedang dan pernah menjalani pidana dari Pengadilan Negeri, surat keterangan berkelakukan baik. Selain itu salah satu syarat utama lainnya yakni harus bisa mengoperasikan komputer. Bahkan terkait ini, pemohon juga harus bisa membuktikan dengan adanya sertifikat.

“Minimal bisa mengoperasikan microscof word,” terang Purwanto.

Kemampuan mengoperasikan komputer ini lanjut dia, sangat penting untuk dikuasai Perdes. Apalagi di era digital saat ini, banyak proses dalam pemerintahan desa yang sudah dijalankan dengan treknologi informasi. Selain itu, Pemkab Boyolali saat ini menurut Purwanto juga sudah menjalankan program Boyolali Smart City, yang diikuti di setiap desa yang ada di Boyolali

 

Berita Terkait