Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Lima Hari Tiket Masuk Owabong Terkumpul Rp 114 Juta Untuk Korban Gempa
- 06 Oct
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA – Hasil pengumpulan penjualan tiket masuk Owabong mulai tanggal 1 hingga 5 Oktober 2018, terhimpun Rp 114 juta. Pendapatan itu berasal dari tiket masuk Owabong Family Park, Sanggaluri Park dan menginap di Owabong Cottage. Semua pendapatan itu akan disumbangkan untuk korban gempa Donggala dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah.
“Selama lima hari pendapatan Owabong terkumpul Rp 114 juta. Semua pendapatan itu akan kami kirimkan ke korban bencana di Donggala dan Palu,” kata Direktur Perusahaan Daerah (PD) Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Purbalingga, Drs Hartono, Sabtu (6/10).
Dikatakan Hartono, selain menyumbangkan uang tersebut, pihaknya juga akan mengirimkan empat orang relawan ke Palu termasuk dirinya untuk membantu tim penolong. “Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Purbalingga, perihal pengiriman relawan dan sekaligus bantuan,” kata Hartono.
Seperti diberitakan sebelumnya, PD Owabong menggelar aksi peduli terhadap korban bencana gempa Donggala dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah. Wujud kepedulian itu dituangkan dengan menyumbangkan seluruh pendapatan tiket masuk Owabong Family Park, Sanggaluri Park dan menginap di Owabong Cottage.
“Bencana gempa di Donggala dan gempa yang disertai tsunami di Palu Sulawesi Tengah sangat menggugah rasa sedih dan prihatin kami. Oleh karenanya, kami secara spontan akan menyumbangkan pendapatan seluruh tiket masuk termasuk biaya menginap di Owabong Cottage untuk membantu saudara kita yang terkena musibah itu,” kata Hartono.
Hartono mengungkapkan, tiket masuk yang disumbangkan untuk membantu korban gempa di Donggala dan Palu terhitung mulai tanggal 1 – 5 Oktober 2018. “Pengunjung yang datang ke Owabong untuk berwisata dan menikmati kegembiraan, secara tidak langsung ikut membantu korban bencana alam itu. Kami mengumpulkan donasi untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah dengan cara berwisata ke Owabong. Dibalik itu juga ada makna, ketika kita bisa menikmati wisata dengan ceria, ketika itu pula kita harus ingat dengan saudara-saudara kita yang terkena musibah,” ujar Hartono. (y)