Lesung pun Naik Pamor

  • 23 Jul
  • ikp
  • No Comments

KLATEN – Lesung selama ini biasa digunakan sebagai penumbuk padi. Tapi bagaimana jika lesung digunakan sebagai alat musik yang menghasilkan irama akustik?

Hal itu terlihat pada Festival Gejog Lesung yang diselenggarakan dalam rangka HUT ke-215 Kabupaten Klaten, di Lapangan Barepan, Cawas, Kabupaten Klaten, Minggu (21/7/2019). Sebanyak 34 kelompok kesenian pamer kebolehan menabuh lesung.

Setiap grup dengan sebelas pemain tampil menabuh lesung sambil mengiringi tembang yang dinyayikan peserta lainnya. Bunyi tok tek tok gung yang menggema, mengingatkan cerita masa lalu ketika bulan purnama para petani desa bersukaria menumbuk padi sambil berdendang. Ribuan penonton pun rela berdesakan di bawah teriknya matahari.

Bupati Klaten Sri Mulyani mengungkapkan, zaman dulu lesung digunakan oleh masyarakat sebagai alat untuk memisahkan padi dari tangkai dan kulitnya. Padi yang kering dimasukkan dalam lesung, kemudian ditumbuk dengan alu sehingga menimbulkan irama.

“Namun setelah berkembangnya alat penggiling padi yang semakin modern, maka Gejog Lesung saat ini berkembang menjadi kesenian tradisional,” katanya.

Ditambahkan, pada prinsipnya, Gejog Lesung dikenal hadir membawa keceriaan. Permainan musik ini biasa dimainkan saat malam bulan purnama, atau malam terang bulan. Gejog Lesung ini dipakai sebagai hiburan dan pengiring keceriaan anak-anak yang sedang bermain di halaman rumah.

Sayang, pesatnya perkembangan teknologi membuat kecintaan generasi muda akan budaya bangsa cenderung luntur. Melihat kondisi tersebut, imbuh Sri Mulyani, pada rangkaian HUT ke-215 Kabupaten Klaten, pihaknya berupaya nguri-nguri budaya sekaligus menaikkan pamor lesung melalui Festival Gejog Lesung.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Setda Klaten Wahyudi Martono menambahkan, Festival Gejog Lesung 2019 sengaja dilombakan agar lebih menarik. Tidak saja diikuti orang dewasa tapi juga melibatkan peserta anak-anak dan pelajar.

“Tampil sebagai pemenang di Festival Gejog Lesung 2019 adalah  peserta Kecamatan Polanharjo. Disusul juara kedua dari  Kecamatan Tulung, terbaik ketiga Desa Barepan, Kecamatan Cawas. Sedangkan Juara harapan satu dan  dua  masing-masing dari  Kecamatan Manisrenggo,  Kecamatan Karangdowo. Kemudian pemenang lesung artistik direbut dari Kecamatan Klaten Utara,” tandasnya.

 

Penulis : Joko Priyono, Diskominfo Klaten

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait