Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Lestarikan Lingkungan, Kurangi Sampah Plastik
- 26 Feb
- yandip prov jateng
- No Comments

Tegal – Perubahan paradigma masyarakat mengenai sampah perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi aktif dalam upaya pengelolaan sampah. Upaya menjaga kelestarian lingkungan tersebut harus dimulai dari hal-hal kecil oleh tiap individu, antara lain dengan mengurangi sampah plastik. Demikian diungkapkan oleh Wali Kota Tegal, Drs. H.M. Nursholeh M.MPd, pada acara Apel Bersama dalam rangka Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019, di Bumi Perkemahan Bahari, Tegal, Minggu pagi kemarin.
“Hal-hal kecil bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan, misalnya mengurangi penggunaan kantong plastik kresek saat berbelanja. Kebiasaan masyarakat Kota Tegal jika membeli makanan seperti nasi ponggol, kupat glabed, kupat bongkok, nasi lengko dan makanan khas lainnya, baik bungkus nasi dan sayurnya menggunakan plastik dan kantongya menggunakan kantong kresek. Selain menambah timbunan sampah, kantong kresek berbahan plastik adalah material yang membutuhkan ratusan tahun untuk terurai”, ujar Nursholeh (24/2).
Menurutnya, akhir akhir ini permasalahan sampah di Kota Tegal semakin meningkat yang disebabkan oleh semakin kompleksnya kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Apalagi tingginya kepadatan penduduk saat ini membuat tingkat konsumsi masyarakatnya pun tinggi. Hingga saat ini, pengelolaan sampah di Kota Tegal masih menggunakan konsep lama, yaitu dikumpulkan kemudian diangkut dan berakhir di tempat pembuangan. Bahkan teknik pengolahan yang dikenal dengan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) belum dapat diterapkan dengan baik. Untuk itu, perlu adanya edukasi dan peran serta seluruh masyarakat.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr.Ir. Siti Nurbaya, MSc dalam sambutannya yang disampaikan oleh Staf Ahli Menteri LHK Bidang Energi, Ir Hudoyo, MM mengingatkan kepada seluruh peserta acara bahwa rangkaian kegiatan HPSN 2019 merupakan momentum baik untuk mengajak seluruh pihak mewujudkan kesamaan langkah dan kepedulian pengelolaan sampah, terutama sampah plastik.
“Perhatian nasional dan internasional pada sampah juga tertuju pada sampah plastik, dengan segala potensi akibatnya kepada manusia dan satwa. Sampah plastik di laut ukuran mikro alias sampah laut (marine debris) sangat berbahaya karena mengganggu kesehatan apabila masuk dalam pencernaan ikan dan masuk dalam sistem rantai makanan. Untuk itu Pemerintah Indonesia bertekad untuk kita bersama dapat mengatasi masalah sampah laut dan plastik di Indonesia, salah satunya melalui Gerakan Indonesia Bersih,” tutur Hudoyo.
Program Gerakan Indonesia Bersih merupakan salah satu Gerakan Revolusi mental yang tercantum dalam instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2016. Fokus Program Gerakan Indonesia Bersih memberikan penekanan pada tujuh hal, yakni peningkatan perilaku hidup bersih sehat lingkungan keluarga, satuan pendidikan, kerja dan komunitaas; Peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang perilaku hidup bersih dan sehat; Pengembangan sistem pengelolaan sampah yang holistik dan terintegrasi termasuk kali bersih, sarana dan prasarana pelayanan publik; Penyempurnaan peraturan perundang-undangan (deregulasi); Pemberian kemudahan bagi perusahaan/swasta/lembaga yang melakukan pengelolaan sampah; Mengutamakan peran serta masyarakat di dalam menunjang perilaku bersih dan sehat; dan Peningkatan penegakan hukum di bidang kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Apel Bersama yang diselenggarakan oleh Pemkot Tegal bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) ini diikuti oleh anggota Forkompinda Kota Tegal, Penjabat Sekda Kota Tegal bersama para Asisten Sekda, Kepala OPD, serta peserta apel yang terdiri dari ASN, TNI/Polri, kelompok peduli lingkungan, dan pramuka. Selain apel, peringatan HPSN 2019 tingkat Kota Tegal juga diisi dengan kunjungan ke TPS 3R Rizki Barokah, penanaman pohon cemara laut, pelaksanaan clean up, peninjauan stand pameran di Hutan Kota Mintaragen dan dialog Wali Kota dengan masyarakat yang terdiri dari praktisi bank sampah, sekolah adiwiyata, pramuka dan pemerhati lingkungan di wilayah Kota Tegal.
Selain di Kota Tegal, bersih-bersih bersama masyarakat atau clean up yang menjadi salah satu kegiatan dalam peringatan HPSN juga diselenggarakan secara serentak di 7 daerah, yakni Kendal, Brebes, Pemalang, Batang, Rembang, Jepara dan Kebumen. Dengan mengambil tema Kelola Sampah, Hidup Bersih, Sehat dan Bernilai, kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan sinergi dalam mengurangi sampah termasuk sampah plastik.