Lestarikan Budaya Lokal Melalui Lomba Permainan Tradisional

  • 23 Nov
  • Yandip Prov Jateng (2)
  • No Comments

SRAGEN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen menggelar Lomba Permainan Tradisional untuk siswa Sekolah Dasar (SD), yang dilaksanakan di SD Negeri Kroyo Karangmalang Sragen, Jumat (22/11/2024).
Kegiatan yang diikuti perwakilan delapan siswa SD dari 20 kecamatan itu, memainkan tiga jenis lomba permainan tradisional, yaitu permainan gasing, permainan tulup, dan permainan bakiak.
Lomba permainan tradisional ini menghadirkan dewan juri dari Sraddha Institute, serta Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Sragen.
Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Johny Adhi Aryawan mengatakan, kegiatan dalam rangka revitalisasi/ restorasi objek pemajuan kebudayaan dilakukan, untuk meningkatkan keterlibatan anak-anak dalam nilai-nilai budaya.
“Kami menerjemahkan kebudayaan dalam sudut pandang anak-anak melalui permainan tradisional. Melalui keterlibatan guru, anak-anak dikenalkan nilai-nilai budaya lokal yang terkandung di dalam permainan tradisonal,” urai Johny.
Dia menambahkan seluruh permainan dikemas sedemikian rupa menjadi lebih menarik, sehingga para siswa semakin mencintai budaya lokal di tengah gempuran teknologi digital.
Seperti lomba gasing, lanjutnya, permainan ini melatih kesabaran dan ketepatan dalam melemparkan gasing agar dalam posisi aman, dan mampu berputar dengan keseimbangan yang tepat.
Ada pula lomba tulup, yakni permainan yang melatih ketangkasan dalam memfokuskan pada sasaran tembak. Kemudian lomba bakiak, permainan yang melatih kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Dengan begitu, pelestarian objek pemajuan kebudayaan salah satunya dengan cara pengemasan warisan budaya dalam bentuk permainan itu, diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu media publikasi kepada generasi muda. Sehingga, penyebarluasan warisan budaya terus berkelanjutan hingga ke generasi yang akan datang.
“Upaya kita melestarikan permainan tradadisonal ini dilakukan, agar generasi muda ikut mewarisi tradisi berharga ini. Apalagi dengan penggunaan teknologi seperti sekarang ini penyebaran informasi permainan tradisional akan mudah dilakukan,” ucapnya.
Salah satu guru, Yenny Nurindarwati yang akrab disapa Yenny yang mendampingi siswa siswi SD Birul Walidain, mengaku senang mengajak anak didiknya bermain gangsingan.
“Seru sekali, anak-anak juga antusias bisa bermain permainan yang sekarang jarang ditemui, seperti permainan gangsingan dan tulup. Awalnya anak-anak banyak yang belum tau cara permainannya. Apalagi zaman seperti saat ini, mereka lebih sering bermain game yang ada di HP-nya,” ujarnya.

Penulis : Mira/Yuli_Diskominfo
Editor : WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait