Lebaran 2020, Bandara JB Soedirman Dioperasionalkan

  • 10 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Purbalingga – Sampai dengan Februari 2020, progres pembangunan Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman, Purbalingga sudah mencapai 42,7%. Hal itu disampaikan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi saat mengikuti paparan bersama PT. Angkasa Pura II di Ruang Rapat Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Kamis (6/2). Dari angka tersebut, landasan pacu bandara sudah separo lebih direalisasikan. Pembangunan apron penerbangan militer mencapai 44% sedangkan apron penerbangan sipil 30% sudah dikerjakan.

Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Bandara pun sudah disetujui Dyah dan dikirim ke PT Angkasa Pura II. “Untuk penyusunan desain terminal bandara masih proses karena menunggu persetujuan dari Gubernur Jawa Tengah,” ungkap Dyah.

Tahun 2019 telah diselesaikan pembangunan jalan masuk ke Kawasan Bandara JB Soedirman. Pada tahun 2020 dialokasikan dana sebesar 1 Milyar Rupiah untuk pembangunan gerbang masuk bandara, penyediaan kebutuhan air bersih serta penguatan struktur jalan menuju bandara. Bandara yang juga dikenal dengan nama Bandar Udara Wirasaba ini, nantinya dibangun landmark Patung Jenderal Soedirman.

Dukungan dari Pemprov Jateng sangat dibutuhkan guna melengkapi fasilitas dan menangkap peluang dari meningkatnya jumlah wisatawan dan penumpang bandara. Seperti Kawasan Perdagangan, Pusat Kuliner, serta Sentra Kerajinan dan Oleh-Oleh. Termasuk promosi Kawasan Strategis Agropolitan MANGGAMAS (Pemalang – Purbalingga – Banyumas) di lereng Gunung Slamet.

Dyah menjelaskan dalam hal pengadaan tanah untuk perpanjangan landasan pacu (runway) bandara dilaksanakan oleh Pemprov Jawa Tengah. Dengan total anggaran pembebasan tanah sebesar Rp. 70,1 miliar, pada tahun 2019 telah dibebaskan 30 ribu meter persegi tanah sedangkan tahun 2020 direncanakan pembebasan lahan seluas 25.000 meter persegi.

Pada Lebaran tahun ini, PT Angkasa Pura II memastikan Bandara (JB) Soedirman bisa dioperasionalkan. “Sesuai instruksi Menteri BUMN, bandara bisa difungsikan untuk angkutan Lebaran 2020. Pelayanan arus mudik dan balik harus sudah aktif dilakukan. Pengerjaan runway ditargetkan selesai sebelum arus mudik lebaran, sehingga dapat dilaksanakan uji coba dan validasi oleh Kemenhub,” papar Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.

Untuk memperoleh masukan dari pihak maskapai, travel, angkutan darat umum maupun online, dan sebagainya, PT Angkasa Pura II berencana mengadakan Forum Group Discussion (FGD) lintas stakeholder sebelum dioperasionalkan. Termasuk memperhitungkan kesiapan bandara menjelang lebaran.

“Maskapai harus sudah terdaftar dalam otoritas penerbangan. Termasuk mengantongi izin mulai dari izin slot oleh operator bandara, izin rute (trayek) dan izin penerbangan dari Kemenhub,” jelas Muhammad. Meskipun bandara sudah bisa beroperasi, namun pembangunan terminal dipastikan belum selesai. Sehingga PT Angkasa Pura II berencana meminta izin kepada Lanud JB Soedirman untuk meminjam sebagian fasilitas gedungnya sebagai terminal sementara.

“Peresmian Bandara dijadwalkan akhir Desember atau awal Januari 2021 oleh Presiden. Namun karena proses penerbangan sudah berjalan sebelumnya, saat peresmian nanti syarat teknis dan kelayakan sudah terpenuhi,” tambahnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai progres pembangunan Bandara JB Soedirman cukup baik. “Progresnya lebih cepat. Saya mengira akhir tahun, tapi kalau sebelum lebaran sudah bisa dimanfaatkan, itu bagus. Yang penting pesawat bisa mendarat, terminal memakai gedung yang sudah ada masih bisa,” ungkapnya.

Ganjar juga menilai positif pelaksanaan FGD dengan mengundang stakeholder terkait. Gubernur Jawa Tengah meyakini, maskapai yang memiliki pesawat ATR pasti akan menyambut baik. Pemkab bisa membantu subsidi untuk pengenalan penerbangan. Ganjar juga berpesan agar dipastikan ketersediaan hotel yang cukup sehingga mendukung perkembangan pariwisata.

Perihal rancangan desain bandara, Gubernur secara prinsip menyetujuinya. Terutama jika banyak ruang terbuka hijau sebagai pemandangan. “Desain bagus, seperti bandara Ahmad Yani, saya tidak banyak catatan. Desain sangat baik. Pernik-pernik tetep terjaga baik. Toilet untuk pengunjung diperhatikan. Saya mendukung penuh karena ini impian saya,” tambah Ganjar.

Penulis: GN/Humas
Editor: dnk/Diskominfo Prov Jateng

Berita Terkait