Kurangi Sampah, Ubah Plastik Menjadi Sumber Energi Alternatif

  • 17 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Berbekal teknologi Fast Pyrolysis, plastik bekas pakai tak hanya bisa menjadi timbunan sampah, tetapi bisa didaur ulang menjadi bahan bakar minyak. Sumber energi alternatif tersebut kini dijadikan usaha andalan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Asri Wijayasari Desa Kutasari, Kecamatan Kutasari.

Inovator teknologi Fast Pyrolysis Budi Trisno Aji, menyebut proses pengolahan sampah plastik tersebut memanfaatkan tekanan dengan tambahan katalis untuk memudahkan proses dekomposisi plastik, agar lebih sempurna dan tidak memerlukan temperatur yang tinggi. Fast pyrolysis merupakan pengolahan sampah yang inovatif dan ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi atau pencemaran.

“Teknologi yang kita gunakan ini bisa menghasilkan BBM satu berbanding satu atau satu kilogram sampah plastik menjadi satu liter BBM,” ungkap Budi saat acara Peresmian Unit Usaha Pengolahan Sampah Plastik BUMDes Asri Wijayasari, di Desa Kutasari, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, sampah plastik yang digunakan berasal dari warga sekitar. Sampah tersebut telah dipilah sebelum dikumpulkan. Setelah diolah, produk akhirnya dapat dimanfaatkan kembali oleh warga sekitar.

“Dengan pengolahan berbasis teknologi seperti ini kebutuhan energi bisa terpenuhi dari sampah plastik. Hasilnya bisa didistribusikan atau dijual ke warga, bisa digunakan untuk bahan bakar kompor, mesin diesel dan sebagainya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, mesin pengolahan sampah berkapasitas 50 liter tersebut dibangun dengan biaya sebesar Rp65 juta. Nominal itu sudah mencakup pembuatan, instalasi, dan pelatihan pengoperasian bagi operator mesin.

Kepala Desa Kutasari Agus Amperato menjelaskan, pengolahan sampah yang dilakukan oleh BUMDes Asri Wijaya bisa membantu untuk mengurangi volume sampah anorganik yang ada di desanya.

“Jangan sampai kita meninggalkan warisan kepada anak cucu kita dengan permasalahan-permasalahan lingkungan,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, menjelaskan sampah yang tidak bisa dikelola dengan baik akan menjadi permasalahan. Namun, sampah yang dikelola dengan baik bisa menjadi sumber pendapatan warga.

“Kita pernah mengalami darurat sampah. Kalau saja para kades-kades ini punya pikiran terkait pengolahan sampah, saya yakin permasalahan sampah ini bisa dengan mudah teratasi. Nah, ini sudah diinisiasi oleh Pak Agus selaku Kepala Desa Kutasari, jadi saya apresiasi sekali,” katanya.

 

 

Penulis: Gn, Humas Purbalingga
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait