KOTA SEMARANG PENYANGGA UTAMA PERTUMBUHAN JAWA TENGAH

  • 14 Jun
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Pada tahun 2015 tercatat laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jawa Tengah sebesar 5,4, berada jauh di bawah Kota Semarang dengan LPE 5,79. Sedangkan di tahun 2016 LPE Jawa Tengah turun menjadi 5,28, sedangkan Kota Semarang naik menjadi 5,8. Melihat hal ini, sebagai bagian dari Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang yang dalam 2 tahun kebelakang ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, telah menjadi penyangga utama laju pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan jika tingginya laju pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang salah satunya didukung oleh investasi masuk ke Kota Semarang yang meningkat dengan tajam. Hal ini diungkapkannya ketika dirinya didapuk untuk membuka kegiatan FGD Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal oleh Pemerintah Daerah (13/6). Bertempat di Crowne Plaza Hotel, Semarang, kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

“Investasi di Kota Semarang meningkat signifikan, 2010 sampai 2011, investasi yang masuk kurang dari Rp 1 triliun, tetapi per 2016 jumlah investasi di Kota Semarang meningkat tajam menjadi Rp 10,5 triliun”, jelas Walikota yang mendapatkan penghargaan Walikota Terbaik Dunia kategori Pertumbuhan Dinamis Kota, dalam ajang Socrates Award, di Italia tahun 2014.

Dirinya menjelaskan peningkatan investasi yang terjadi di Kota Semarang tersebut didukung empat hal. ”Pertama adalah kondusifitas wilayah, kedua potensi ekonomi di suatu daerah, ketiga akses yang mudah dijangkau, dan yang terakhir adalah adanya jaminan administrasi,” papar Walikota yang akrab disapa Hendi tersebut..

Walikota Hendi melanjutkan, dalam menjaga kondusifitas, pihaknya menggelar berbagai aktivitas yang langsung bersinggungan dengan masyarakat dan tokoh agama yang dikemas dalam berbagai kegiatan.

Di sisi administrasi, pihaknya tidak akan segan-segan menindak pegawai yang bermain. Dia tidak menginginkan investor dijadikan sapi perah ketika mengurus perizinan. ”Kami selalu menyadarkan sedulur-sedulur di pemerintahan agar tidak bermain-main terkait masalah perizinan. Jangan pernah memperlakukan investor seperti sapi perahan, ini karena Investor masuk memberikan dampak positif misalnya mengurangi pengangguran dan yang jelas menambah pemasukan kas daerah,”imbuhnya.

Berita Terkait