Kota Semarang Kembangkan Aspal Plastik

  • 18 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG – Sampah plastik seperti kantong kresek, tidak akan membebani bumi jika diolah dengan benar. Sampah plastik bahkan bisa menjadi bahan baku pembuatan aspal jalanan.
Seperti yang ada di Kota Semarang, pengaspalan berbahan baku ramah lingkungan kini mulai diterapkan di Jalan Yudistira hingga Jalan Arjuna Raya, Kelurahan Pendrikan Kidul, Semarang Tengah. Untuk jalan sepanjang 964 meter tersebut, dibutuhkan 444 ton aspal dan 1,6 ton sampah plastik yang sudah dicacah.
Inovasi tersebut dilakukan Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang sebagai bentuk kepedulian terhadap sampah plastik yang terus menggunung di Kota Semarang.
Dekan Fakultas Teknik Udinus Retno Sawitri menjelaskan, penggunaan plastik sebagai campuran aspal akan menambah kekuatan aspal dari kerusakan hingga 40 persen, jika dibandingkan dengan aspal tanpa plastik.
“Kekuatan aspal plastik sudah diteliti di Pusjatan Bandung dan BBPJN 7 Surabaya dan kegiatan ini sebagai langkah pengurangan limbah plastik di Semarang,” kata Retno di Semarang, Senin (17/2/2020).
Menurut Retno, pemilihan sampah kresek sebagai bahan baku utama dikarenakan jenis sampah tersebut tak memiliki nilai ekonomis. Jenis sampah plastik yang digunakan pun berasal dari sampah berjenis kresek kering dan harus dengan keadaan bersih.
“Dalam prosesnya pencacahan dilakukan dengan tiga mesin pencacah dengan hasil cacahan ideal tiga milimeter. Jika ukuran tak ideal maka tak bisa menjadi campuran aspal. Sedangkan untuk presentase campuran plastik yakni enam persen dari total aspal yang dibutuhkan,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor Udinus Edi Noersasongko menceritakan, semula ia prihatin saat mengetahui pembuangan sampah yang ada di Semarang terbilang cukup tinggi.
“Setelah itu kita teliti sampah yang ada di perkampungan, kemudian kita putuskan untuk memproduksi aspal dari plastik. Salah satunya menggerakan 4.000 mahasiswa bawa sampah plastik. Tapi karena kebutuhan kita mencapai tiga ton, maka kita cari pasokan di Bantar gebang. Itupun belum mencukupi. Akhirnya kita mengajak ibu-ibu PKK,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menargetkan tahun depan wilayahnya sudah memakai aspal plastik. “Kita sudah instruksikan DPU untuk mengerjakan proyek ini mulai 2021 mendatang,” ujarnya.

Penulis : Kontributor Kota Semarang
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait