Kota Pekalongan Dorong Pembentukan Relawan Sahabat Perempuan dan Anak di Level Kelurahan

  • 27 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Anak (DPMPPA) menargetkan adanya relawan Sahabat Perempuan dan Anak (Sapa) di seluruh kelurahan wilayah Kota Pekalongan.

 

 

 

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Pemenuhan Hak Anak, dan Perlindungan Perempuan dan Anak di DPMPPA Kota Pekalongan, Endah Wulandari, dalam acara Advokasi Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA), di Kecamatan Pekalongan Utara, Senin (26/8/2024).

 

 

Ia menuturkan, relawan Sapa berperan sebagai pendamping dan advokat para korban kekerasan anak dan perempuan, yang cenderung menutup diri.

 

 

 

“Salah satu output dari KRPPA yang kita targetkan, adalah terbentuk relawan Sahabat Perempuan dan Anak atau Sapa di tingkat kelurahan. Sehingga, DPMPPA bisa advokasi dan penguatan bersama bagaimana mendampingi teman-teman yang menjadi korban, karena beberapa dari korban lebih sering menutup diri akses orang lain. Harapannya dengan hadirnya relawan Sapa, bisa meminimalisasi hal tersebut,” terangnya.

 

 

 

Ditambahkan, terdapat lima titik tolak KRPPA, antara lain perempuan bisa berdaya dan mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, pengurangan kekerasan perempuan dan anak, pengurangan pekerja dan pernikahan di usia anak, dan lainnya.

 

 

 

Selain itu, imbuhnya, pihaknya membutuhkan keterlibatan para pemangku kepentingan, seperti LPM, BKM, lurah, PKK dan lainnya, dalam rangka pemenuhan hak dan perlindungan perempuan dan anak.

 

 

 

Sekretaris DPMPPA Kota Pekalongan, Ratminingsih menambahkan, kegiatan advokasi KRPPA diselenggarakan di setiap kecamatan pada 26-29 Agustus 2024. Tujuannya, membuat aparat kelurahan memahami dan turut mencegah potensi kekerasan terhadap anak dan perempuan, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, serta memberi peluang kepada perempuan untuk ikut dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga.

 

 

 

“Kami berharap perempuan dan anak di Kota Pekalongan bisa hidup dengan layak dan sejahtera, kemudian perempuan juga bisa berwirausaha dan dapat bergabung di kelompok usaha, supaya mampu menopang ekonomi keluarganya,” ujarnya.

 

 

 

Sementara itu, Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo, menjelaskan, peningkatan infrastruktur berupa pembangunan tanggul sungai dan laut pengendali banjir dan rob di wilayahnya, memberikan implikasi yang luar biasa kepada masyarakat, khususnya perempuan dan anak.

 

 

 

Ia menuturkan, sebelum adanya pembangunan tersebut, hak anak-anak untuk belajar terhambat.

 

 

“Perempuan sering kali mengalami penderitaan efek bencana bagaimana pun, padahal mereka berperan sebagai pendamping keluarga. Namun (sekarang) semua membaik. Mereka dapat kembali bergerak maju, seperti dengan berwirausaha,” katanya.

 

 

Penulis: Tim Diskominfo Kota Pekalongan

Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait