KOTA MAGELANG TERBAIK II LOMBA BBGRM 2017

  • 16 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

Kota Magelang meraih predikat Terbaik II lomba Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2017. Kota Magelang yang diwakili oleh Kelurahan Jurangombo Selatan ini, dianggap berhasil mengalang dan menumbuhkembangkan semangat gotong royong.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Kepada Lurah Jurangombo Selatan, Istiati, di sela acara pencanangan BBGRM XIV dan Peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ke-45 Tingkat Prov jateng 2017 di Boyolali, akhir pekan lalu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih mengatakan, lomba ini bertujuan untuk membudayakan gotong royong sebagai nilai luhur bangsa Indonesia.

“Budaya gotong royong harus dilestarikan sebagai antisipasi dampak modernisasi,” kata Wulan, Senin (15/5/2017).

Ia menjelaskan, beberapa tahapan penilaian yang dilakukan yaitu administrasi, verifikasi data, dan penilaian presentasi. Sedangkan kriteria yang dinilai adalah bidang kemasyarakatan, bidang ekonomi, bidang sosial budaya agama, serta bidang lingkungan.

Kepala Kelurahan Jurangombo Selatan, Istiati mengemukakan, prestasi yang diraih tersebut tak lepas dari komitmen dan kesadaran masyarakat menerapkan sikap gotong royong. Ia menilai masyarakat sadar kalau gotong royong merupakan kunci utama mencapai kesejahteraan.

“Menurut saya kunci mencapai kesejahteraan yatu dengan cara membangun kebersamaan dengan semua pihak. Kami selalu memberi motivasi kepada warga untuk memelihara kebersaman,” ujar Isti.

Isti menuturkan, untuk dapat bekerja secara bersama-sama, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan RT RW untuk nisa turut serta bergotong-royong sesuai peran masing-masing. Terbukti, dengan kebersamaan beberapa bidang seperti ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan sudah terlihat hasilnya.

“Saya berharap rasa kebersamaan dan gotong-royong ini tidak hanya karena lomba saja. Namun harus menjadi kebutuhan serta  sebagai budaya  untuk pemersatu dan kebersamaan,” ungkapnya.

 

Berita Terkait